update lah biar yang baca kesel WKWK
btw jangan berharap banyak sama cerita ini huhuhu. dari judul pasti langsung mau baca kan? oke happy reading!!
Part 67
Ghali mengusap rambutnya dengan nafas gusar. Menatap Luna yang mulai terisak.
"Harus aku yang ngertiin kamu mulu?" Tanya Luna setelah terdiam lama.
"Kamu pikir selama ini aku ga usaha biar kita baikan? Kamu pikir aku diem, tiduran, liburan doang? Kan engga"
"Aku mikirin kamu. Aku mikirin kita" ucap Luna dengan air matanya yang perlahan turun.
"Aku ngechat juga ga dibales. Temen-temen kamu juga gamau kasih tau tentang kamu, terus aku harus ngapain lagi Gal?"
"Kamu gapernah kasih kesempatan aku ngomong"
"Karena lo udah hancurin semuanya Lun. Lo hancurin kepercayaan gue sama lo" jawab Ghali
"Kepercayaan apa yang gue hancurin Gal?" Tanya Luna.
"Jangan seolah ga ngelakuin apa-apa Lun"
Luna melengos kasar. Apa lagi yang dimaksud pacarnya ini?
"Aku salah. Aku suruh kamu keluar dari Legion karena aku takut kamu kenapa-kenapa" ucap Luna mengalah. Lebih baik meminta maaf duluan agar hubungannya membaik.
"Gue ga minta lo minta maaf"
"Terus harus gimana Gal? Gue harus apa lagi?"
"Jangan diem, Gal"
Ghali menatap Luna dengan mata gadis itu yang sudah mengeluarkan banyak air mata. Sial. Ghali benci ini.
"Lo sadar ga kalo hubungan kita udah toxic?"
"Kamu mau putus?"
"Gue ga—"
"Tapi dari tadi arah omongan kamu kesana Gal. Aku udah minta maaf, aku mau ngelakuin biar kamu maafin tapi kenapa dari tadi omongannya begitu?"
"Gue cape, Lun. Gue cape sama semuanya. Gue cape ga ada yang bisa ngertiin gue"
Bentar...
GHALI PIKIR SELAMA INI LUNA GA CAPE? WOY LAH...
"Kita putus aja ya?" Tanya Luna membuat Ghali menatapnya serius.
Tidak ada maksud dari pria itu untuk putus. Ghali hanya ingin menyadarkan Luna atas kelakuannya.
"Gue gamau"
Luna mengusap air matanya.
"Gal, ga semuanya tentang apa yang kamu mau atau gamau" ucap Luna dengan suara serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Ficțiune adolescențiSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...