4. Kematian Regina

21.6K 1.2K 134
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


4. KEMATIAN REGINA

Jika waktu dapat di putar kembali, aku akan kembali ke masa sebelum dia pergi meninggalkan ku untuk selamanya-Geraldine Early.

FYI: Untuk kalian semua pembaca mafia princess yg versi lama di sini nama Archigos (musuh Osvald) aku ubah jadi Traitor, ya.

***

BRAKK!

"Uhukk... Uhukk..."

Kanaya yang sedang memakan sarapannya tersendak saat Ellen tiba-tiba saja menggebrak meja.

"Sorry Ka. gue gak sengaja," kata Ellen sambil memberikan segelas air kepada Kanaya.

Perkataan Ellen membuat Kanaya berdecak kesal. "Sebenarnya gue punya berapa banyak dosa sih? Sampai harus di kasih sahabat yang orangnya super heboh kaya lo?"

"Ck, gak usah sok suci, Ka. Kita berdua itu sama-sama pendosa yang alhamdulillahnya masih di kasih umur panjang," kata Ellen yang membuat Kanaya memutar bola matanya.

"Emang lo mau? kalau hidup lo kaya si Regina? Udah banyak dosa, hobi marah-marah gak jelas, matinya tragis pula."

Ucapan Ellen membuat mereka yang ada di meja makan itu beralih menoleh kepadanya. "Regina siapa?" tanya Aurel.

"Regina yang kemarin nampar lo. Dia udah meninggal sekarang," balas Ellen yang membuat Aurel menegang.

Apa itu benar? Regina Valderia, kakak kelas yang telah menampar ia sewaktu berada di kantin kemarin telah meninggal dunia. Sebenarnya apa penyebab kakak kelasnya itu meninggal. Jika di lihat dari fisik Regina, gadis itu baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda atau gejala apapun yang memperlihatkan gadis itu sedang sakit. Namun pikirannya kembali teringat akan kata-kata Ellen yang mengatakan jika Regina mati Tragis, berarti gadis itu telah di bunuh oleh seseorang.

Bicara soal pembunuh, Aurel beralih menatap Auris yang sedang mengoleskan selai coklat di atas rotinya. Wajahnya yang datar dan sikapnya yang dingin. Ah, sepertinya ia tahu siapa pembunuhnya Sekarang. Meskipun ia tidak sepenuhnya yakin dengan duga'annya.

"Bukan gue," kata Auris sembari memakan rotinya dengan tenang, iris matanya yang tajam beradu tatap dengan manik mata berwarna forest green Aurel.

***

Sepertinya hari kedua Auris dan teman-temannya bersekolah di Alexander High School tidak sebaik hari pertama kemarin. Karena saat ini sekolah tengah di penuhi oleh beberapa anggota kepolisian dan siswa siswi yang mengerumuni salah satu tempat yang menjadi saksi kematian Regina.

Garis polisi 'pun sudah melingkar di wilayah sekitar bebatuan yang masih menyisakan darah. Begitu juga dengan kelas XII-IPS3 yang saat ini murid-muridnya tidak di izinkan masuk karena sedang di periksa oleh pihak kepolisian.

"Gila kok rame banget?" gumam Kaila yang mengedarkan pandangannya menatap orang-orang yang berkerumun, ada yang menangis, pingsan, dan ketakutan.

"Gue yakin nih, pasti bentar lagi kematiannya si Regina bakal trending."

"Udah trending dari 15 menit yang lalu," kata Aurel sembari memberikan ponselnya kepada Ellen dan Kaila.

"Oh my god, ini serius?" tanya Kaila dengan nada tak percaya. "Si Regina famous juga, ya ternyata. Sampai kematiannya aja trending kaya gini."

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang