22. Pendekatan

12.4K 860 71
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


22. PENDEKATAN

Ada banyak pria yang ingin bersama ku, tetapi hanya akan ada satu yang akan bersamaku selamanya-Auristela Queenzee F.D

***

Nafil memandangi Auris dalam diam. Lelaki itu berjalan mengikuti gadis dingin yang melangkah dengan tertatih-tatih. Bercak darah terlihat jelas di bawah alas kaki sepatu itu, namun tak ada tanda-tanda dari sang empu yang berniat membuka sepatunya.

Hari kecil lelaki itu cukup binggung dengan Auris. Gadis itu berjalan dengan tertatih-tatih tetapi raut wajahnya tampak datar dan tidak bersahabat seharusnya ia meringis sakit saat bercak darah di alas kakinya itu semakin banyak.

Dengan segera Nafil menggendong Auris ala bridal style sebelum gadis itu terjatuh. "Kalau gak bisa jangan di paksain," ujar lelaki itu dingin sembari berjalan keluar dari rumah makan Euphorbia.

Bisikan-bisikan para pengunjung mulai terdengar saat mereka semua menyaksikan aksi cucu kesayangan Alexander. Sial, itu membuat detak jatung Auris berdetak lebih cepat dari biasanya, gadis itu mempertajam pendengarannya agar lebih jelas-mendengarkan kata-kata para pengunjung itu.

Dengan mudahnya Nafil meletakkan tubuh Auris di dalam mobilnya membuat gadis yang berada dalam gendongannya memberontak. "Mobil gue di sana, bukan di sini bego!" Ia menatap Nafil tajam.

"Kalau gue bego, gue gak bakal nolongin lo cewek matre," ujar Nafil sinis.

Lelaki itu memberikan ponselnya kepada Auris sembari berkata, "Telepon Kenan. Biar nanti mobil lo dia yang bawah," lanjutnya membuat Auris menuruti permintaan lelaki itu.

Ia mengetikkan nomor Kenan pada ponsel itu kemudian menunggu panggilan tersebut tersambung pada lelaki yang ada di seberang sana. Tepat saat sepupunya itu menangkap panggilan itu lelaki yang sedari tadi memperhatikan Auris dengan segera merebut ponsel itu.

"Kenapa?" Suara Kenan dari seberang sana memasuki Indra pendengaran Auris.

"Ke rumah makan Euphorbia sekarang. Auris luka, soal-"

"APA LO BILANG?!" Nafil spontan menjauhkan benda pipih itu dari Indra pendengarannya kala suara nyaring Kenan hampir membuatnya tuli.

"Lo apain pacar gue hah?!" Suara itu terdengar menuntut di telinga Nafil membuat lelaki itu berdecak.

"Intinya datang aja ke sini sekarang, soal Auris biar gue yang urus."

"Lo-"

Sambungan telepon di putuskan oleh Nafil. Lelaki itu memasukan ponselnya ke dalam saku celana sembari menatap Auris sekilas kemudian berbalik menutup pintu mobilnya.

Lelaki itu segera menyalakan mesin mobilnya hingga kini mobil yang di dalamnya terdapat Auris dan Nafil keluar dari halaman rumah makan itu saat mobil yang juga di isi oleh Kenan dan Gaston baru saja memasuki halaman rumah makan tersebut.

***

Hari Senin. Hari yang di mana benar-benar sangat melelahkan untuk seluruh siswa-siswi yang bersekolah, terutama untuk para murid yang mengambil jurusan IPA, bayangkan saja mata pelajaran Fisika, Kimia dan Matematika bertemu di hari yang sama membuat otak para murid itu terasa terbakar dengan materi itu, teruntuk murid yang kapasitas otaknya di atas rata-rata mungkin itu sudah biasa dan bahkan sangat kecil jika masalah sepele seperti itu, namun bagi para murid yang kapasitas otaknya rendah tentu saja itu bukan hal yang sepele.

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang