25. Kembalinya Penguasa Alexander High School

11.9K 803 27
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


25. KEMBALINYA PENGUASA ALEXANDER HIGH SCHOOL

Bagai bunga lavender, aku sangat ingin mengusir serangga baru yang datang mengusik kuAuristella Queenzee F.D

***

Dua orang suster wanita mendorong berangkar dengan cepat sebab nyawa seseorang yang terbaring lemah di atas berangkar itu berada di ambang kematian. Beberapa orang yang menjabat sebagai teman-temannya mengekori dua suster itu dari belakang. Perasaan mereka sama seperti dengan seorang gadis yang sedang khawatir dengan kondisi seseorang itu.

"Maaf, sebaliknya tunggu di luar," ujar salah satu suster itu sembari menutup pintu ruang UGD.

Alhasil beberapa orang yang sedari tadi mengikuti mereka duduk di kursi tunggu dengan raut wajah cemas mereka. Di antara rasa khawatir mereka semua, gadis yang menahan tangis itu berdiri di hadapan mereka dengan kepala yang menunduk. Kedua tangannya sibuk memainkan jari-jarinya di bawah, namun mimik wajah gadis itu tampak memerah, ia menggigit bibir bawahnya agar tak menangis.

"Udah mulai nekat lo?" Auris berseru setelah sekian lama terdiam. Gadis itu memandangi wajah saudaranya datar, ia menyembunyikan tangannya yang mengepal di balik kantung celananya.

Pelan-pelan Aurel mendongakkan kepalanya menatap Auris. Jantungnya seakan di tusuk jarum kala melihat mata tajam itu, mimik wajah tenang namun sorot mata tajam yang sangat ingin menerkam mangsanya membuat Aurel menahan napasnya.

"Lo pacaran sama dia?" tanya Auris dingin membuat Aurel segera menggelengkan kepalanya.

Melihat itu Auris mengembuskan napasnya kasar sembari bersedekap dada. Gadis itu melangkah mendekati Aurel hingga kini ia berdiri tepat di hadapan sudaranya.

"Dua kali gue dapat lo sama dia, itu apa namanya kalau bukan pacaran?" ucap Auris dingin.

Aurel diam. Gadis itu tak berniat membalas perkataan Auris, mulutnya seolah membisu ketika mendengar perkataan adiknya itu. Ia benar-benar tak bisa menyangkal sebab pikirannya kehabisan kosa kata.

"Setelah ini jangan harap lo bakal bebas," kata Auris membuat Aurel terkejut.

Gadis itu tidak mungkin berdiam diri di rumah. Ia harus mempertanggung jawabkan kesalahannya sebab karena dirinya Reindhard harus masuk ke rumah sakit sekarang.

"Tapi—"

"Hukuman tetap hukuman, Aurel." Suara tegas Auris membuat Aurel tak berani membantah gadis itu menundukkan kepalanya kemudian mengangguk pasrah.

Sibuk dengan interaksi keduanya, beberapa orang lelaki yang sedari memperhatikan mereka kini saling berpandangan. Salah satu dari mereka beranjak dari tempat duduknya sembari bertanya, "Maksud lo ngelarang Aurel apa?"

Auris menoleh menatap Angga yang memandanginya sinis. Ia bahkan menyorotkan tatapan tak suka kepada Auris membuat gadis itu mengangkat satu alisnya sambil berucap, "Apa pentingnya buat lo?"

"Jangan mentang-mentang lo saudaranya Aurel, lo bisa seenaknya ngatur-ngatur dia. Lo berdua emang sedarah tapi bukan berarti lo bebas batasin ruang gerak dia," ujar Angga marah.

Auris terkekeh mendengar itu. Sedetik kemudian ia menyeringai, "Terus mau lo gue harus biarin dia keluar sesukanya gitu? Biar dia bisa gabung sama cowok sejenis lo yang otaknya gak ada isinya selain mainin cewek."

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang