36. Firasat

10.5K 722 1
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


36. FIRASAT

Terkadang firasat adalah pertanda dari sesuatu yang akan terjadi-Ellena Aprillia Nasution.

***

Di antara tiga bangunan kantin di Alexander High School, hanya kantin yang posisinya berada di dekat tangga yang pengunjungnya lebih mendominasi kelas XI di bandingkan kelas X dan XII. Jika siswa siswi yang ada di sana sedang menyantap makanan mereka dengan santai berbeda dengan seorang siswa yang tengah menyadarkan tubuhnya pada pilar pintu masuk kantin dengan mimik wajah tengil khasnya.

"Lo ngapain di situ?" Angga menatap Ando binggung membuat lelaki jangkung itu menoleh kepadanya.

"Gue ngantuk, dua jam lebih gue nunggu Bulet masuk tapi gak masuk-masuk, bikin gue frustasi tau enggak," curhat Ando pada Angga.

Geral yang kebetulan berdiri di belakang Ando menoyor kepala lelaki itu dari belakang hingga membuat sang empunya mengadu sakit, "Sakit bego," gerutu Ando sambil menatap Geral sinis.

"Ada motif apa lo nungguin Bulet?" tanya Geral.

"Gue mau dengar dongengnya dia," jawab Ando santai.

"Bego, Lo itu di suruh sekolah buat belajar bukan buat dengarin dongeng, lagian otak lo ada-ada aja, gue aja yang-"

"Gak usah banding-bandingin otak gue sama otak lo, gini-gini juga masih mendingin otak gue dari pada otak kotor lo itu, bisanya cuma mainin cewek doang," cibir Ando kala mendengar perkataan Geral barusan membuat lelaki itu spontan menampar pipinya hingga berbalik menciumi cat putih pilar yang sedari tadi di peluknya.

"Iss ... sakit tau enggak, lo kok tega banget sama gue," kata Ando dengan nada yang di buat-buat sealay mungkin.

Geral berdidik sambil berkata, "Jijik Ando."

"Lo berdua kalau udah lama gak laku jangan suka sama yang sesama jenis juga kali, gak malu sama muka? Tampan sanggar tapi soal selera kayak gitu," seru Angga.

"Kasihan banget padahal masih muda, semoga hubungan kalian berjalan dengan baik." Raden menambahkan.

"Anijing lo berdua," umpat Ando seraya memukul pilar yang ada dalam pelukannya sebagai pelampiasan.

"Emang kalau sesama jenis mainnya gimana?" Rajen membuka suara setelah sekian lama terdiam.

"Demi apa, Jen? Lo gak tau? Ya, ampun saking sucinya lo sampai-"

"Gue gak sesuci itu jadi gak usah ngomong kayak gitu lagi," potong Rajen membuat Ando refleks mengumamkan kata 'maaf'.

Geral menatap seluruh penjuru kantin, hanya tempat duduk yang berada di ujung kantin saja yang pas untuk ia dan teman-temannya, "Kita ke sana aja gimana? Tempat lain udah penuh, soal makanan Angga udah pergi mesan duluan." Ia berkata sambil menoleh sekilas kepada Angga yang berlari membelah kerumunan siswa siswi di kantin itu.

Langsung saja Ando dan yang lainnya mengangguk kala melihat objek pandangan Geral. "Gak papa duduk di pojokan yang penting di temani cewek-cewek cantik," seru Ando.

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang