42. Siapa Ansel?

9.6K 603 9
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


42. Siapa Ansel?

Jangan terlalu percaya kepada orang yang sudah mengecewakanmu—Auristella Queenzee F.D

***

Suara bising membuat beberapa orang di mansion itu terbangun. Terlihat dua orang gadis yang sedang beradu mulut di tangga menuju lantai dua.

"Lo pikir gue percaya sama lo?" Auris menatap Kaila sinis.

Kanaya menghampiri kedua sahabatnya yang sedang bertengkar, "Lo berdua kenapa?" Ia menatap Auris serius namun gadis itu malah pergi dari hadapan mereka berdua tanpa menjawab pertanyaannya.

"Auris gue minta maaf, gue serius gak bakal ulangin lagi." Kaki jenjang Kaila berlari menyusul Auris, tangannya menahan tangan Auris hingga membuat gadis itu berbalik menatap ia datar.

"Setelah semua yang lo lakuin tadi? Lo bikin gue emosi tau, enggak."

Kali ini bukan hanya Kanaya yang menatap mereka berdua binggung melainkan ada Ellen dan Aurel yang berdiri tak jauh dari Kaila dan Auris.

"Lo berdua kenapa, sih?" Kanaya meninggikan nada bicaranya.

"Tanya aja, sama dia," kata Auris dingin.

Kaila menghembuskan napasnya gusar, "Gue minta maaf, gue udah bohongin kalian."

"Bohongin apa?" tanya Ellen.

"Gue gak dari rumah sakit selama ini, gue selalu pulang dari club bareng sama Ardel."

"Lo gila, kai?" Ellen berkata sembari menatap Kaila tak percaya.

Kanayapun sama dengan Ellen, ia berjalan mendekati Kaila sembari bersedekap dada, "Kenapa lo bohongin kita?"

Kaila terdiam, bibirnya seakan tidak bisa menjawab pertanyaan Kanaya membuat Ellen menatap Kaila frustasi, "Lo lupa mereka siapa? Lo kayak udah gak ingat, deh, siapa yang udah nge-bully Aurel."

"Gue minta maaf, gue cuma kebetulan aja dekat sama mereka."

Auris mengangkat satu alisnya, "Kebetulan atau emang betulan?"

"Kebetulan, Ris. Ardel itu kembarannya Geral, waktu gue di ajak main ke rumahnya Geral gue mulai akrab sama Ardel, dia baik kok, asik juga orangnya," kata Kaila.

"Oh, jadi kita gak asik, sampai lo harus bareng sama mereka sembunyi-sembunyi gitu?" sergah Ellen, ia menatap Kaila dengan ekspresi marah.

"Gue gak enak buat nolak mereka waktu ngajak gue kumpul sama mereka, El. Lo kalau ada di posisi gue juga pasti bakalan kayak gitu," ujar Kaila jengah.

Ellen terkekeh sinis kala mendengar itu, "Makanya jangan jadi orang gak enakan, lagian sejak kapan lo punya kendali soal perasaan orang."

Kanaya menarik tangan Ellen agar menjauh dari Kaila sembari berkata, "Udah, El, jangan ke bawa emosi. Kita masih bisa bicarain baik-baik kok."

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang