11. Rasa Curiga

16.3K 1K 22
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


11. RASA CURIGA

Curiga itu boleh tapi jangan kelewatan—Auristela Queenzee F.D

***

Upacara bendera mungkin adalah hal biasa yang selalu di lakukan ketika hari Senin, namun bagi siswa siswi yang bersekolah di Alexander High School hari Senin adalah petaka bagi mereka semua. Pasalnya pagi ini mereka di kejutkan dengan adanya berita penemuan mayat di tangga sekolah yang merupakan salah satu anggota Osvald.

Sebelumnya hal itu tidak pernah terjadi, hanya murid biasa saja yang menjadi korban. Tetapi kali ini berbeda, salah satu dari anggota geng motor mengerikan itu tewas terbunuh tanpa ada yang tahu siapa pelakunya.

Sayang sekali, di antara mereka semua tidak ada yang menyadari jika salah satu dari mereka sedang menyeringai puas menatap hasil karyanya.

"Minggir lo semua." Suara dingin itu membuat mereka menoleh kepada seorang lelaki yang menatap mereka tajam.

Dia Kenan, pendiri geng motor Osvald. Lelaki itu berjalan melewati murid-murid yang memberinya akses untuk jalan. Iris mata tajamnya dapat melihat jelas Darah itu, darah dari anggota Osvald yang seharusnya masih hidup sampai sekarang. Tangannya mengepal kala merasakan sesuatu, mata elangnya menatap semua orang yang ada di sana.

"Lo kenapa?" bisik Rajen membuat Kenan mengalihkan pandangannya. "Ada sesuatu?" Kenan menggeleng lelaki itu melenggang pergi setelah memerintahkan Inti Osvald untuk berkumpul.

Suasana hening di ruang rapat osis membuat mereka semua tak berani membuka suara. Sedari tadi aura dingin dan mengintimidasi terus mereka rasakan, dan aura itu berasal dari Kenan.

"Jelasin ke gue," katanya dingin.

Reindhard berdehem. "Sorry, Ken. Tapi kejadian ini emang gak ada yang tahu, kita semua-"

"Justru itu gue butuh penjelasan dari kalian semua. Gimana bisa ada anggota Osvald di sekolah tengah malam gitu?" ujar Kenan.

Rajen menegakkan badannya kala mendengar itu sembari berkata, "Tau dari mana?"

"Mang Tatang," ujar lekaki dengan kalung rantai berbentuk pedang itu.

"Setahu gue, kemarin dia langsung balik ke rumahnya habis dari markas," ucap Rajen.

"Tapi kata Mang Tatang dia ngeliat jelas kalau Aldo nganterin cewek sampai ke dalam sekolah." Rajen mengerutkan dahinya binggung, lelaki itu mengingat jelas memori tentang semalam dirinya benar-benar pulang bersama Aldo saat itu.

"Ciri-cirinya kayak gimana?" tanya Geral.

"Pakai kaus warna kuning, celana jeans putih, rambutnya di gerai sama pake gelang warna merah," balas Kenan sembari menatap Geral intens.

"Lo kenal dia siapa?" tanyanya.

Geral menggeleng. "Gue gak tahu siapa, tapi kalau dari ciri-ciri yang lo jelasin, kayaknya gue gak asing deh."

"Tasya?" sahut Rajen membuat Geral mengangguk refleks akan ucapan lelaki itu.

"Bener, semalam Tasya ada di rumah lo 'kan?" Rajen mengangguk.

Kenan menaikan satu alisnya. "Terus yang nganterin Tasya pulang siapa?"

"Gue," ujar seseorang yang baru saja memasuki ruangan rapat osis. "Tasya bareng sama gue semalam."

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang