34. Kemalangan Arkanda

10.5K 709 28
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


34. KEMALANGAN ARKANDA

Jangan menjadi seperti seorang hama yang datang mengantarnya nyawanya kepada sang singa yang sedang kelaparan-Aditto Fransisco.

***

Seorang wanita yang baru saja memasuki bangunan tempat tinggalnya di buat terkejut kala mendengar suara pecahan kaca yang berasal dari lantai atas. Buru-buru wanita itu melepaskan Heels seraya berjalan menaiki tangga dengan telinga yang samar-samar mendengar suara putranya dengan seseorang.

Entah ekspresi apa yang wanita itu harus berikan kala melihat keadaan di lorong lantai tiga-tepapatnya di depan pintu berwarna cokelat yang tak lain adalah kamarnya.

Pecahan Gucci kaca yang berserakan di lantai serta adanya seorang gadis entah siapa sebab wajahnya tetutupi dengan punggung tegap putranya.

"Nafil," panggilnya membuat lelaki itu spontan berbalik.

Posisi yang sebelumnya menahan tubuh Auris di tembok dengan kedua tangganya membuat lelaki itu melepaskan Auris begitu saja kala panggilan seorang wanita yang familiar di telinganya terdengar.

"Ini kenapa? Dan itu siapa?"

Dua pertanyaan yang di lontarkan wanita itu membuat Nafil bergeming, lelaki itu tampak sedang bergulat dengan pikirannya-mencoba mencari jawaban yang tepat agar sang ibu percaya dengan ucapannya.

"Saya, Auris. Guccinya pecah karena Nafil," sahut Auris tanpa mempedulikan tatapan tajam yang di berikan Nafil secara spontan kepadanya.

Wanita berdress formal itu meletakkan heels dan tas yang ada di tangannya ke atas meja seraya berjalan mendekati kedua insan yang kini sedang menatapnya, "Saya Cleo, ibunya Nafil. Boleh minta waktunya sebentar?" tanya wanita itu membuat Auris mengangguk.

"Oke, kalau begitu Nafil kamu bersihim pecahan kacanya. Mom, mau bicara empat mata sama dia," pungkas wanita itu sebelum berlalu dari hadapan Nafil bersama dengan seorang gadis yang sempat memeletkan lidahnya kepada dirinya.

Menyebalkan memang sebab niatnya yang ingin memberi pelajaran pada gadis itu harus pupus saat istri dari si pemilik rumah pulang lebih cepat, padahal hukuman gadis sombong itu belum selesai, tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terjadi, menolak pun sudah tak bisa sebab satu kebohongan tidak bisa menutupi satu kesalahan dengan mudah.

***

Arkanda mengacak-acak rambutnya frustasi, kepala lelaki itu mendadak sakit kala memikirkan kondisi kekasihnya-Aluna-yang saat ini berada di ruang VIP usai di pindahkan dari ruang UGD. Tangan kekar lelaki itu bahkan tak henti-hentinya memukul tembok untuk menyalurkan emsoinya, kecerobohan yang di buatnya membuat ia merasa tak berguna untuk melindungi sang kekasih.

Rayyan yang sedang duduk di kursi tunggu sembari menyesap rokoknya terlihat biasa saja saat memandangi adiknya yang sedang kesetanan karena kekasihnya sendiri. Mungkin sebentar lagi ia akan mengirim Arkanda ke rumah sakit jiwa jika lelaki itu tak berhenti melakukan aktivitas bodoh itu.

Mata Rayyan mengedar ke sekeliling koridor rumah sakit-banyak yang sedang memperhatikan Arkanda dan dirinya membuat lelaki itu membuang muka, seolah tak peduli ia beranjak dari tempat duduknya seraya menarik kerah kaos Arkanda dari belakang sambil berjalan memasuki ruang VIP Aluna.

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang