Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).
•
•
HAPPY READING
•
•
41. Auris MarahJangan terlalu mempercayai orang sebab mereka bisa saja menjadi racun untuk dirimu sendiri—Auristella Queenzee F.D
***
Sebuah seringaian terukir di bibir Auris kala melihat beberapa bukti yang sudah ia kumpulkan selama sebulan, gadis itu menatap sebuah foto yang baru saja ia tempel di sebuah papan penyelidik dengan seksama. Foto itu tampak menunjukkan setengah wajah seorang pria yang di ketahui salah satu siswa di Alexander High School.
"Ris, gue udah merhatiin semua anak kelas 10 di sekolah, tapi gak ada satupun dari mereka yang bentuk wajahnya sama persis dengan foto itu," ujar Kanaya. Gadis itu berdiri di belakang Auris.
"Gue juga Ris, anak kelas 11 gak ada yang mirip dengan foto itu, ya walaupun agak gak mungkin, sih, kalo kita nyari perlakunya dengan cara cocok-cocokin foto setengah wajah, dapatnya malah lama, Ris," seru Ellen membuat Auris berbalik menatap mereka berdua.
Iris mata gadis itu menatap jam dinding, pukul 05.30 hari mulai menjelang magrib tapi dia sama sekali tidak mendapatkan laporan dari Kaila, Entah ke mana perginya gadis itu.
"Kaila mana?" tanya Auris.
Spontan Ellen dan Kanaya bersama sama mengernyitkan keningnya. "Lho? Bukannya tadi dia bilang mau ke sini duluan, ya?" Kanaya menatap Auris binggung.
"Tiga jam gue di sini, Kaila gak nunjukin batang hidungnya sama sekali," jawab Auris sembari mengeluarkan benda pipih dari kantung celananya.
"Tapi Ris, Kaila emang bilangnya mau ke markas duluan, makanya kita berdua datang telat, kita berdua nyari bukti lengkap ke Bu Letta," jelas Ellen serius membuat Kanaya mengangguk setuju.
Nomor yang anda tujuh sedang tidak dapat di hubungi, cobalah beberapa saat lagi
Auris langsung saja mematikan sambungan telepon kala si pemilik nomor tidak dapat di hubungi. "Kita pulang," ucapnya kemudian berjalan keluar dari ruangan yang semula mereka tempati.
Disaat seperti ini membuat Auris kesal terhadap Kaila sudah jelas-jelas mereka tengah menjalankan misi tapi tidak ada satupun yang dia berikan kepadanya, padahal sekarang mereka telah mendapatkan titik terang tentang kasus pembunuhan di Alexander High School.
Satu persatu mereka mendapatkan bukti yang jelas, seperti Bu Letta yang sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan Regina hingga tidak memiliki motif pembunuhan sama sekali.
***
Sebuah mobil berhenti tepat di gerbang mansion bernuansa Eropa. Hari sudah berganti menjadi malam membuat seorang gadis yang baru saja turun dari mobil itu menatap mansion di hadapannya takut. Dia berbalik menatap si pemilik mobil dengan senyuman yang terukir di bibirnya. "Makasih, ya. Maaf kalo ngerepotin," katanya menatap gadis yang mengemudi mobil itu tak enak.
"Santai aja, lo jangan lupa jam 8 nanti, awas kalo gak datang," ancam gadis yang ada di dalam mobil itu sembari tertawa.
"Hati-hati di jalan, kabarin gue kalau udah sampai." Gadis itu berkata sembari melambaikan tangannya melihat mobil temannya yang perlahan menjauh dari pandangan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Fiksi RemajaKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...