Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).
•
•
HAPPY READING
•
•
18. PESAN MISTERIUSLayaknya simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak, dua insan yang telah lama berpisah harus di satukan sebelum takdir pahit menyatukan mereka kembali-Unknown number.
***
Sunyi nan sepi adalah hal utama yang menggambarkan suasana di Alexander High School. Lampu ruang kelas yang mati serta kolidor yang hanya di terangi dengan lampu temaram membuat kesan mencekam pada malam itu. Padahal jika di lihat ini masih pukul 10.30 Namun suasananya tampak seperti berada di tengah malam, keempat gadis yang berada di parkiran sekolah tersebut menatap sekeliling dengan lekat.
Benar-benar sepi, bahkan sejak pertama kali mereka masuk saja tak ada satpam yang menjaganya. Entah kemana petugas itu pergi namun kali ini mereka tampak merasa bersyukur karena tak perlu memanjat tembok lagi untuk masuk ke dalam Alexander High School.
"Kita bagi jadi dua tim, gue sama Ellen. Dan Kanaya sama Kaila," ujar Auris membuat ketiga gadis di sampingnya mengangguk.
"Tugas lo berdua gak perlu kemana-mana cukup diam di sini sambil retas cctvnya, Gue sama Ellen bakal masuk ke ruang kepala sekolah." Auris menoleh menatap keadaan sekitar kemudian kembali menatap Kanaya dan Kaila.
"Hati-hati, gue rasa berapa menit lagi bakal ada yang datang," ujarnya membuat Kaila melirik jam tangannya.
"Tinggal tiga puluh menit lagi pukul sebelas, berarti di menit berikutnya Alexander High School kedatangan tamu."
Auris mengangguk. "Hubungi gue kalau seseorang itu udah datang," katanya sebelum berjalan menyusuri koridor bersama dengan Ellen.
Hawa dingin yang di iringi dengan bunyi binatang malam membuat wajah datar Auris tak berubah berbeda dengan Ellen yang menatap keadaan sekitar sembari meringis membayangkan korban-korban pembunuhan itu.
Bayangkan saja kau di bunuh secara sadis dan di temukan dalam keadaan tak utuh, oh betapa mengerikannya itu, pikir Ellen sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kaki jenjang gadis itu berlari kecil menyusul Auris yang sudah lumayan jauh darinya. Sepertinya malam ini ia akan mati karena kedinginan di Alexander High School bukan karena pembunuhan. Padahal sebelum ke sini ia sudah memakai Hoodie dan baju kaos untuk dalamnya namun semua itu tidak membuat Ellen merasa hangat melainkan merasa kedinginan.
Di tambah lagi saat melepas tempat di mana mayat Regina di temukan pada saat itu membuat ia bergidik ngeri. Hingga telapak tangannya meraih ujung Hoodie yang di pakai Auris.
Iris mata Auris memicingkan kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling area Lantai satu. Di mana ruang kepala sekolah berada pada tempat yang tak jauh dari kamar mandi tempat di temukannya Aluna yang tertusuk di bagian kakinya pada saat itu.
Gadis itu menoleh kepada Ellen kemudian menjulurkan telapak tangannya membuat Ellen menaikkan satu alisnya, "Apa?"
"Lo punya kneper?" tanyanya yang di angguki oleh Ellen. Gadis itu meraih sesuatu yang ada di rambutnya lalu memberikan benda itu kepada Auris.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Teen FictionKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...