Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).
•
•
HAPPY READING
•
•
32. BULLYINGOrang-orang yang mencintai diri sendiri, tidak akan menyakiti orang lain, semakin kita membenci diri kita, semakin pula kita ingin orang lain itu menderita-Aurellia Anastasia F.D
***
Ardel melap wajahnya menggunakan tisu kala gadis itu baru saja selesai membasuh mukanya. Dadanya naik turun, itu berarti perasaannya gadis itu sedang tidak baik-baik saja sekarang, raut wajahnya 'pun tampak kesal bahkan saat ini gadis itu memandangi refleksi dirinya di cermin dengan sorot mata tajam.
"Sialan, gara-gara dia gue yang kena hukuman," gumam gadis itu sembari merapikan rambutnya.
Telapak tangannya beralih mengambil benda pipih di sakunya kala sebuah notifikasi pesan menaik perhatiannya. Bagai seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah gadis itu menyeringai kecil saat membaca pesan yang di kirimkan Aluna padanya.
Tatapan Ardel kembali menatap refleksi dirinya di cermin. Wajah yang sebelumnya tampak kesal kini tampak sangat licik dan seringaian kecil di bibirnya. Kaki jenjang gadis itu berjalan keluar dari kamar mandi sembari berjalan menuju tempat di mana kedua sahabatnya itu berada.
Kening gadis itu menyatu ketika melihat Geral yang berada di ujung koridor bersama dengan seorang gadis asing yang menarik perhatiannya. Tinggi sebatas dada Geral, kulit putih, surai rambut panjang sepunggung yang tebal serta mimik wajah natural yang sedang memancarkan senyuman kepada lelaki yang berstatus sebagai kakak sekaligus kembarannya itu membuat jiwa penasarannya memberonta ingin tahu.
"Brother," panggilnya membuat kedua insan tersebut menoleh menatap ia.
Geral tersebut tipis kala melihat adiknya menatap ia binggung, lelaki itu bisa memastikan apa yang ada di dalam pikiran adiknya saat ini. Tatapan tajam yang mengintimidasi serta raut wajah yang tampak tak bersahabat dari Ardel membuat lelaki itu berjalan menghampirinya.
"She's my friend," kata lelaki itu sambil menaruh kedua telapak tangannya di dalam saku celana.
Geral melirik Kaila sebentar kemudian berkata, "Kai, ini adik gue. Namanya Ardel, kita berdua kembar cuma lewat dua puluh menit aja."
Ardel mengulurkan tangannya pada Kaila, gadis itu tersenyum membuat kecanggungan yang di rasakan Kaila sebelumnya menghilang. "Ardellia Early, cewek paling famous di Alexander High School sekaligus The Queen of Talenteds," ujarnya santai.
Geral spontan berdehem kala merasakan ucapan adiknya itu terlalu berlebihan sebab gerak gerik Kaila membuat ia tahu jika gadis itu merasa tak nyaman dengan adiknya.
"Lo masuk kelas sekarang, gue mau antarin dia ke kelas dulu," ucap Geral membuat Ardel spontan menurunkan uluran tangannya seraya menatap ia dengan kening yang mengkerut.
"Biasanya 'kan lo yang nganterin gue. Kenapa sekarang dia?" Ardel berkata dengan nada tinggi membuat Geral melirik Kaila-takut jika gadis itu salah paham dengan perkataan adiknya.
"Lo jalan sendiri aja dulu. Atau enggak sana sama Ando aja," pungkas Geral sembari berjalan melewati Ardel dengan tangan kiri yang menggenggam pergelangan tangan Kaila.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Teen FictionKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...