Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).
•
•
HAPPY READING
•
•
59. BERHASILLari dari masalah tidak akan membuat semuanya selesai—Aditto Fransisco.
***
Tiga bulan menghilang, Auris akhirnyaa memutuskan kembali ke mansion. Kini mobil gadis itu memasuki garasi bangunan mansion bernuansa american clasic. Beberapa penjaga tentu tahu siapa yang datang, langkah kaki Auris terhenti kala hendak memasuki mansion. Mata gadis itu memicing saat melihat beberapa orang yang ia kenal sedang berkumpul.
"Auris ada dimana, ya?"
"I'm here."
Pandangan mata mereka tertuju pada Auris. Gadis itu menatap mereka datar. Derap langkah kakinya menggema seiring dengan sepatu boots yang menghantam lantai. Gadis itu lengkap dengan seragam berwarna hitamnya, aura menyeramkan gadis itu begitu lekat sehingga membuat mereka menatap dirinya kagum.
"AURIS GUE KANGEN!" Ellen segera menghampiri Auris. Gadis itu memeluk Auris erat membuat sang empunya sedikit tertekan.
"Lo ke mana aja selama ini?" tanya Geisha yang masih terkejut akan kehadiran Auris.
"Have fun," balas Auris, matanya melirik Aurel dengan senyuman. Gadis itu tampak menatapnya canggung.
Iris mata russet brown gadis itu beralih menatap seorang wanita yang sedang menuruni tangga bersama dengan kedua pamannya. Raut wajah Ara begitu senang kala melihat Auris, wanita itu semakin cepat berjalan menghampiri anaknya.
"How are you, Mom?" Auris membalas pelukan Ara. Kedatangan gadis itu juga termasuk untuk bertemu ibunya, gadis itu tentu merindukan wanita kebanggaannya meski sempat bermasalah.
"Mommy kangen banget sama kamu, jangan pergi lagi, ya? Mom, minta maaf," sesal Ara. Wanita itu menatap Auris sedih.
Senyum tipis terukir di bibir Auris sembari mengangguk. Ia melepaskan pelukannya dengan sang ibu kemudian menatap kedua pamannya datar. Ia tahu selain Ditto, Alen sedari tadi menatapnya tajam.
"Dari mana saja, kau?" Alen berkata sambil melipat kedua tangannya.
"Sorry, Zee ada sedikit urusan," ujar Auris santai gadis itu melangkah mendekati Alen membuat jarak keduanya dekat.
"Selama 3 bulan? Apa harus?" gumam Alen. Tatapannya begitu tajam kala melihat Auris menganggukan kepalanya.
Pria itu berdecak. Ia mengembuskan napasnya pelan lalu merentangkan tangan meminta Auris masuk ke dalam pelukannya.
"Kau ini sangat liar, lain kali beritahu aku kalau ingin pergi," ucap Alen membuat Auris terkekeh meski masih dalam pelukan pria itu.
Manik mata Auris melirik Ditto yang tersenyum tipis ke arahnya. Gadis itu balas tersenyum namun sedetik kemudian menyeringai kala teringat tujuan utamanya kembali.
"Kenan mana?" tanya Auris saat melepaskan pelukannya dengan Alen.
"Dia di markas Osvald."
Gadis itu sedikit berjalan mundur dari hadapan Alen. Ia menoleh menatap teman-temannya sekilas, langkah kakinya membawa gadis itu berjalan menjauh dari mereka semua. Ia hendak keluar sebelum suara bariton Alen menghentikan langkahnya.
"Kau mau ke mana lagi?"
Auris berbalik dengan sebuah seringaian licik di bibirnya. "Zee mau ketemu Kenan," ujar gadis itu santai seraya berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Teen FictionKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...