33. Bagai Perisai Pelindung

11K 737 38
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


33. BAGAI PERISAI PELINDUNG

Laki-laki selalu meremehkan wanita karena menganggap kaum wanita itu lemah, sayangnya mereka tidak sadar jika wanita lebih pandai menipu di bandingkan laki-laki-Auristela Queenzee F.D

***

Auris melepaskan cengkeraman Geral pada tangannya secara kasar-lelaki itu spontan berbalik menatap gadis yang baru saja memukul adiknya tajam. "Jangan keras kepala, gue masih punya hati buat gak-"

"Gak usah banyak omong, adik lo itu pantas dapatin pukulan gue." Auris menyela perkataan Geral membuat sang empunya menggeram.

"Lo itu cewek, Ris. Seharusnya lo ngehargain Ardel karena kalian-"

"Kalau lo mau adik lo di hargain, suruh dia belajar cara menghargai orang biar dia tahu rasanya punya harga diri," sarkas Auris.

Seketika emosi Geral naik kala mendengar perkataan Auris yang seperti hinaan untuk adiknya. "Maksud lo adik gue gak punya harga diri gitu?!" katanya dengan nada yang meninggi.

"Bukan gue yang bilang, tapi lo. Lagi pula kalau emang udah kenyataannya dia kayak gitu gak masalah kan? Orang kakaknya aja sama kayak dia, sama-sama gak punya harga diri," ujar Auris santai. Gadis itu menatap Geral dari ujung rambut sampai ujung kaki kemudian terkekeh sinis sembari memutar bola matanya.

Geral spontan menahan pergelangan tangan Auris kala gadis itu hendak pergi dari hadapannya. "Jangan pancing gue buat bikin kekerasan sama lo," desisnya membuat Auris menyeringai.

Gadis itu menoleh kepada Geral membuat keduanya saling menatap dalam jarak yang cukup dekat. Manik mata keduanya tampak beradu di dalam keheningan yang melanda keduanya.

"Bukannya lo udah terbiasa ngelakuin kekerasan sama cewek? Kenapa gak ngelakuin sekarang aja?" sahut Auris sambil tersenyum meremehkan.

Sudut bibir Geral membentuk sebuah seringaian kemudian berkata, "Lo pancing gue, hm?" Bisikannya terdengar di telinga Auris membuat gadis itu mencengkeram kedua pipinya pelan.

"Lebih tepatnya lo yang pancing gue." Auris semakin mencengkeram kedua pipi Geral hingga kuku-kuku panjang gadis itu menancap di sana. "Asal lo tahu, gue lebih suka kekerasan dari pada kelembutan," lanjutnya sambil berbisik di telinga Geral.

Bughh!

"Gimana suka?" tanya Geral kala berhasil membuat sudut bibir Auris sobek dengan pukulannya.

Gadis itu mengeraskan rahangnya. Jari jempolnya bergerak mengusap darah di sudut bibirnya dengan kasar kemudian menatap Geral sambil menyeringai. "Lo yang mulai," ucapnya sebelum sebuah tendangan mendarat di rahang kokoh lelaki itu.

"Oh shit," umpatnya kala merasakan geseran yang kuat di rahangnya.

Mimik wajah Auris yang santai berbanding terbalik dengan Geral yang kini tengah memperbaiki posisi rahangnya, rasa sakit itu masih ia rasakan namun niatnya yang ingin mengoyak daging seorang gadis cantik di hadapannya ini lebih besar di bandingkan rasa sakit yang sedang ia rasakan.

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang