50. Ketahuan

9.3K 623 19
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


50. KETAHUAN

Terkadang tidak baik menyembunyikan suatu kebenaran untuk hal yang baikAditto Fransisco.

***

Malam ini pikiran Auris kembali berkecamuk, gadis itu meminum Whisky sembari memandangi langit malam. Bintang-bintang terlihat bersinar, senyuman terukir di bibir manisnya kala membayangkan wajah mantan kekasihnya. Terhitung sudah setahun lebih ia kehilangan Rivald, sangat lama seperti rasa sakitnya.

Kilas balik akan memory di masa lalu membuat Auris mengeraskan rahangnya. Tangan gadis itu meraih sebotol Whisky di atas meja—bersiap untuk menuangkan sebotol minuman beralkohol itu ke gelasnya.

"Ini malam yang cerah, jangan habiskan dengan sebotol alkohol, itu dapat merusak kesehatanmu," kata seorang Pria dengan segelas susu hangat di tangannya.

Auris berdecak kala melihat Ditto menukar sebotol Whisky dengan segelas susu hangat. Ia meletakkannya di atas meja kemudian kembali memandangi langit.

"Sedikit saran untukmu yang muda, jangan meminum alkohol terlalu banyak itu tidak baik," ujar Ditto sembari meletakkan sebotol Whisky.

Pria itu hendak berjalan meninggalkan Auris sendirian namun langkahnya terhenti kala mendengar pertanyaan keponakannya, "Who is my father ?"

Ditto menatap Auris lekat. Gadis itu menunggu jawaban darinya, terlihat raut wajah serius dan tatapan tajam dari iris mata Auris.

"Dia orang yang keras, tapi dia akan berbeda saat kau menilainya secara langsung," seru Pria itu. Kakinya berjalan mendekati Auris dengan ekspresi wajah yang lebih serius.

"Selengkapnya tanyakan kepada mommymu."

Auris terdiam sejenak ketika dirinya semakin dihujani rasa penasaran akan sosok ayahnya. Jika di pikir-pikir umurnya sudah 17 tahun, tapi tidak ada satupun orang di rumah ini yang pernah membahas soal ayahnya, siapa dia dan seperti apa dia saja tidak Auris ketahui apa lagi namanya.

Bicara soal nama, Auris kembali teringat akan sebuah pesan yang ia terima beberapa minggu lalu, di mana saat itu nama 'Ansel' membuat keadaan ia dan keluarganya menjadi hening seketika.

Tidak ingin larut dalam keterdiaman yang lama, Auris segera beranjak dari posisinya. Gadis itu berjalan menuju kamar ibunya, berharap ada jawaban atas pertanyaannya.

"Mom," panggil Auris sambil mengetuk pintu kamar Ara.

Mendengar suara ketukan dari luar, seorang wanita yang tadinya sedang memandangi sebuah bingkai foto, segera menyembunyikan foto tersebut, seraya menghapus jejak air mata di pipinya.

Senyum tipis terukir di bibirnya kala melihat Auris, "Kenapa Zee?"

"Ansel siapa?" Auris menatap Ara serius. Wanita itu bergeming seolah tak mendengar jelas dengar perkataan putrinya.

"Siapa? Kamu bilang apa tadi?" elak Ara. Tubuhnya menegang kala merasa terintimidasi oleh tatapan Auris.

"Ansel is my father?"

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang