8. Unknown Number

16.5K 1.1K 28
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


8. UNKNOWN NUMBER

Musuh terbaik adalah orang terdekatmu-Auristela Queenzee Fransisco Dhitya

***

Kanaya berserta teman-temannya duduk di sebuah kedai yang tak jauh dari tempat anggota osvald berada. Para laki-laki di sebrang sana tampak sedang menikmati perkumpulan mereka sembari meminum alkohol berjenis vodka, tak semua anggota osvald yang menikmati minuman berkadar tinggi itu, hanya Angga, Geral dan beberapa anggota lainnya saja yang begitu menikmatinya.

"Ih, ganteng banget sih." Ellen menompang dagunya sembari menatap kagum ke arah Rajen.

Lelaki itu hanya terdiam sambil memperhatikan teman-temannya. Tidak ada tanda-tanda yang memperlihatkan lelaki itu akan menyentuh rokok ataupun alkohol, selain sorot mata elang yang mengawasi Angga.

"Lebay." Ellen tak memperdulikan ucapan Kanaya.

Gadis itu masih memperhatikan Rajen dengan tatapan kagumnya. Bibir tipis itu membentuk sebuah senyuman kala melihat Rajen menolak tawaran merokok dan meminum alkohol dari Angga. Ah, Rajen benar-benar merupakan idaman semua wanita, pikirnya.

Tak ada laki-laki suci di Osvald selain Rajen, si lelaki beratitude yang taat akan ajaran agamanya. Tidak pernah menyetuh alkohol dan sama sekali tidak merokok, laki-laki itu punya caranya sendiri dalam menjaga pergaulannya. Mungkin jika di lihat-lihat ia kebanyakan berteman dengan para berandalan, namun jika di pikirkan secara baik-baik tak ada salahnya berteman dengan berandalan asal tak mengikuti perlakuan buruk mereka.

Rajen selalu ada di manapun inti Osvald berada, namun sayanganya ia tak pernah ada di saat Osvald berada di medan pertempuran seperti biasanya. Lelaki itu hanya duduk menonton mereka dari kejauhan, jabatannya sebagai pengatur strategi penyerangan dalam Osvald membuat ia tak perlu banyak tingkah selain duduk santai menunggu berita kemenangan dari mereka semua.

Meski begitu, menjadi pengatur strategi penyerangan juga tak mudah, ia harus memutar otaknya berkali-kali agar Osvald dapat melumpuhkan lawannya. Bohong, jika ia tak pernah memiliki niat untuk bergabung dalam pertempuran yang sering terjadi antar Osvald dan gengmotor lainnya. Semua itu karena Nafil, sahabatnya itu melarangnya untuk turut serta dalam perkelahian.

"Bang udah," ucap Rajen sembari menjauhkan botol alkohol dari Angga.

Lelaki itu mengembuskan napasnya sebentar lalu berkata, "Gue balik duluan, abang gue udah tepar," katanya.

Rajen memapah tubuh Angga memasuki mobil Geral, lelaki itu harus membawa pulang kedua sahabatnya yang berada dalam kondisi mabuk. Angga sudah tertidur di kursi belakang dan Geral sendiri masih meracua tak jelas yang membuat Rajen memasang earphone di telinganya.

Dari kejauhan Ellen berlari mengejar mobil Geral yang baru saja meninggalkan parkiran. "Gagal lagi," ujar Ellen sedih.

Kanaya berdehem, mencoba menetralkan raut wajahnya yang sangat ingin tertawa tapi kasihan dengan Ellen, begitupun dengan Aurel dan yang lainnya.

"Sabar ya, El." Aurel mengusap bahu Ellen membuat gadis itu mengangguk lesuh.

"Permisi," ujar seorang lelaki yang ada di belakang mereka.

Kening Syela mengkerut kala melihat Reindhard ada di hadapan mereka seorang diri.

"Kenapa, ya?" tanya Syela penasaran.

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang