16. The Gangster

13.3K 919 37
                                    

Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).


HAPPY READING


16. THE GANGSTER

Ada banyak geng di dunia ini. Tapi hanya ada beberapa di antaranya yang lebih mengutamakan solidaritas di bandingkan dengan kepopuleran-Nafillansyah Anggara Alexander.

***

Aurel menundukkan kepalanya. Tubuh gadis itu bergetar, bersamaan dengan isakan tangis yang terdengar di telinga Auris. Sepanjang perjalanan hanya ada suara tangisan Aurel di dalam mobil yang saat ini tengah di kendarai Auris dalam kecepatan tinggi, serta puluhan mobil Jeep Wrangler JK yang mengikuti mereka dari belakang.

Puluhan mobil tersebut memasuki halaman mansion bernuansa klasik saat pintu gerbang mansion itu menyambut kedatangan mereka. Tarikan kasar dari Auris membuat Aurel meringis, cengkraman tangan adiknya itu membuat pergelangan tangannya memerah. Itu sangat sakit bahkan saat kakinya tersandung salah satu anak tangga pun Auris tetap menariknya kasar seolah tak peduli jika dirinya tengah merasa kesakitan.

Tubuh Aurel terhempas ke sofa yang ada di ruang tengah. Di mana Ditto, Alen, dan Kenan tengah duduk saat ini. "Dari mana saja kau?" tanya Alen yang menatap Aurel tajam.

Gadis itu tak menjawab. Kepalanya masih menunduk seperti tadi, namun isakan tangisnya tak lagi terdengar.

"Jawab aku Aurel," kata Alen dengan nada rendah.

"Mommy mu, mengkhawatirkan mu sejak tadi siang. Apa kau tidak kasihan?" tanya Pria itu membuat Aurel semakin menundukkan kepalanya.

Tubuh gadis itu kembali bergetar, bersamaan dengan air mata yang meremas turun membasahi pipinya.

Pria di hadapan Aurel mengembuskan napasnya. Aurel dan adiknya itu benar-benar mirip, hanya Auris saja yang berbeda, pikir Alen. Telapak tangan kasar pria itu menangkap pipi Aurel, kemudian menghapus jejak air mata di pipi gadis itu.

"Jangan menangis, mommy mu akan salah paham jika melihat mu menangis," ujar Alen lembut.

Kepala gadis itu mendongak menatap keempat orang yang berada di hadapannya. Tidak ada yang memasang tatapan tajam kecuali Auris, gadis itu menatapnya lekat seolah tengah bersiap-siap untuk menyerang Aurel.

"Ma-maaf, Lia gak bermaksud buat kabur," lirih Aurel membuat Kenan berjalan mendekatinya.

"Lo punya hubungan apa sama Reindhard?" tanya lelaki yang wajahnya mirip dengan Alen itu.

Mendengar pertanyaan dari Kenan membuat Jantung Aurel berdetak cepat. Gadis itu merasa gugup kala tatapan Auris semakin menajam kepadanya.

"Cuma teman," balas Aurel namun tak membuat ekspresi datar di wajah Kenan berubah.

Lelaki itu menaikkan satu alisnya sembari berkata, "Cuma teman tapi ketemuannya harus sembunyi-sembunyi gitu?"

"Maaf," sesal Aurel seraya mendudukkan kepalanya.

"Jangan menunduk kalau sedang berbicara," seru Ditto membuat kepala Aurel mendongak.

"Beritahu kami apa alasan mu kabur?" tanya Ditto dingin membuat Aurel tertegun.

Pikiran gadis itu seakan kosong saat dirinya binggung ingin menjelaskan apa, ia tidak mungkin berkata yang sejujurnya kepada keempat orang yang berada di hadapannya. Baik ia maupun Reindhard keduanya pasti akan mendapatkan hukuman dan yang lebih parahnya lagi dampak itu akan lebih berpengaruh kepada Reindhard.

MAFIA PRINCESS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang