ARGATHA [ SELESAI]

EXTRA PART (END)

Happy reading...!!!

💐💐💐

***

8 tahun kemudian....

"Asa...!, Angkasa...! Kamu dimana nak!".

Suara seorang wanita terdengar di penjuru ruangan membuat perhatian semua orang tertuju kearahnya, wanita itu terlihat kebingungan, sudah sepuluh menit lamanya ia mencari putranya namun tak kunjung di temukan, apalagi di tengah pesta besar seperti ini membuatnya merasa panik.

"Udah lah yang, jangan panik gitu Asa pasti ada di sekitar sini, kasian baby di perut kamu entar kalo brojol gimana!" kata seorang cowok yang tak lain adalah Miko, dan setelah mengicapkan itu sebuah tangan mendarat di kepalanya dengan keras.

"Aduuhh...!, sakit yang!"teriak Miko membuat orang di sekitarnya tertawa.

"Rasain!,  makanya punya mulut tuh direm, jangan asal nyablak aja, entar kalo gue brojol di sini beneran gimana!"seru wanita tadi sambil mengelus perutnya yang belum terlalu besar karena usianya baru lima bulan.

"Udah Sonya, nggak usah marah-marah, nggak baik buat ibu hamil" kata Gisel yang  sambil mengelus lembut perut buncit milik Sonya, membuat sang empunya merem melek keenakan.

"Punya suami kek gitu mending hengkangin aja nyet ngapain di pelihara" sahut Monica yang saat ini sedang asyik memakan kue muffin, sesekali wanita itu mengarahkan kue itu kebawah meja, entah apa maksudnya.

"Enak aja!  gue ini suami liminted edition loh, udah baik perhatian lagi, benih gue juga tok cer nggak seperti laki lo pada, mlempem wakwak!"balas Miko sambil tertawa tanpa menyadari dua laki-laki yang menatapnya horor di samping  Monica dan Gisel.

"Bangke!"seru keempatnya membuat Miko semakin terbahak.
"Mon!, lo kalo nggak suka muffin nggak usah di makan, dari pada  lo buang gitu, kan mubazir jadinya!" seru Kaffa menegur Monica yang dari tadi ia perhatikan selalu membuang kue ke bawah meja.

"Siapa bilang kue ini gue buang kak, orang gue kasih ke anak dugong!" kata Monica, lalu menyibak gaun lebarnya yang menutupi bawah meja, dan tampaklah sosok bocah mungil bertuxedo hitam dengan pipi gembil menggembung lucu karna banyaknya kue muffin yang berada di mulutnya sedang duduk manis di bawah meja.

"Ya Alloh anak gue lo apain Mon!"seru Sonya heboh ketika menyadari sosok bocah itu adalah putranya yang ia cari-cari dari tadi.

"Angkasa kamu ngapain nak ada disitu?" tanya Sonya sambil jongkok mengabaikan perut buncitnya membuat Miko ketar-ketir takut calon bayinya kegencet.

"Makan muppin mammy, enak, mammy mauk?" tawar si kecil Angkasa.

"Kenapa makannya di situ sayang?, kan mammy jadi bingung nyariin Asa" kata Sonya lalu menuntun anaknya keluar dari meja membuat Miko bernafas lega karena tidak terjadi sesuatu pada calon anaknya juga ketemunya anak sulungnya.

"Di suluh sama aunty Mon-Mon, bial mammy panik nyaliin Aca, katanya bial selu huhu!" kata Angkasa,  bocah kecil itu berseru senang kemudian bertos ria bersama Monica membuat Miko dan Sonya gondok seketika.

"ANJ... -! ".

"Etss... bu hamil nggak boleh ngumpat!" potong Dirga lalu berdiri di depan istrinya ketika Sonya bersiap untuk menyerang Monica.

"Sayang..., jangan mau kalo di suruh yang enggak- enggak sama aunty Monica yah, mammy sama daddy khawatir loh tadi cariin Asa" kata Miko sambil mengelus kepala si gembul yang ada digendongannya.

"Habicnya aunty Mon-Mon acyik di ajak main,  nggak kayak mammy cama daddy main kuda-kudaanya cuma beldua Aca nggak di ajak kan cebel!"seru Angkasa polos, dan perkataan polosnya membuat kedua orang tuanya melotot sedangkan yang lainnya tertawa terbahak menyaksikan Sonya dan Miko yang tampak kaget dan malu dengan ucapan putra sulungnya itu.