Happy reading.....!!!🌺🌺🌺
***
Klinting....!Denting lonceng di atas pintu masuk sebuah cafe terdengar, pertanda ada seseorang yang datang, sepasang mata seorang gadis yang berapron hitam setengah badan menatap ke arah di mana seseorang yang baru saja datang yang saat ini telah mendudukan dirinya di kursi dekat dengan jendela cafe tersebut, pandangan mata mereka bertemu,dan seulas senyum terbit di bibir gadis yang kini bersandar di meja bartender, begitu juga dengan seseorang yang kini duduk di dekat jendela, sebuah colekan di bahu sang gadis membuatnya menoleh, lalu menatap seorang gadis lain yang kini tersenyum menggoda ke arahnya.
"Ceilehhh...! Gisel..., kerja aja minta di tungguin sama si doi....! "Gadis yang tadi mencolek bahu Gisel tersenyum genit, ketika rona merah menjalar di ke dua pipi Gisel akibat ulahnya.
"Apaan! si Win... udah sana kerja nggak usah godain gue!"seru Gisel sambil berusaha menetralkan wajahnya.
"Cieee....! pipinya merah, udah sana samperin, atau gue nih yang nyamperin, mubadzir loh cowok ganteng di anggurin! "Kata gadis yang di panggil Win itu.
"Udah ah, bawel lo, gue kesana dulu, kayaknya udah nggak ada yang pesen lagi nih! "Kata Gisel, lalu melangkah menuju meja dekat jendela.
Kaffa yang melihat kekasihnya datang menghampirinya tersenyum hangat, tak terpikir di benaknya bahwa ia akan menjalin hubungan dengan Gisel, awalnya ia sangat tidak suka dengan gadis itu karna ia menduga gadis itu akan berpengaruh buruk bagi adiknya ketika mereka berteman, pergaulan yang bebas keluar masuk club malam itu membuat Kaffa sempat neting pada gadis itu, tapi setelah mendengar dan melihat langsung semuanya yang tidak seperti ia bayangkan membuatnya kagum pada sosok itu, awalnya hanya kagum namun entah sejak kapan rasa kagum itu berubah menjadi rasa sayang dan rasa ingin menjaga, dan membuatnya segera mengklain gadis itu menjadi pacarnya, ia tidak peduli gadis itu suka atau tidak yang terpenting membuat gadis itu menjadi miliknya dulu, dan nyatanya gadis itupun tidak menolak dan menerima dirinya.
"Mau pesen apa mas! "Kata Gisel, lalu terkekeh halus.
"Mau pesen cinta ada nggak mbak?"tanya Kaffa ikut terkekeh.
"Yah... Masnya telat, cintanya udah keburu di pesen orang, kan stoknya terbatas! "Jawab Gisel.
"Ooo... udah abis ya mbak, limited edition cintanya ya?" Tanya Kaffa sambil menunjukkan expresi pura pura kecewa membuat Gisel ingin terbahak.
"Kalo pesen sayang masih ada kan mbak?! "lanjut Kaffa sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Masih dong... ,masih banyak banget!, pesen sayang pakek apa?"tanya Gisel sambil berpura pura ingin mencatat.
"Sayang pakek kamu, terus topingnya pakek banget! "Jawab Kaffa, lalu keduanya terbahak merasa aneh, bahwa itu bukan lah gaya mereka.
Setelah tawa mereka reda Gisel duduk di depan Kaffa dan menatap serius ke arah cowok itu.
"Kakak ngapain disini? , kenapa masih pakek seragam? , kakak dari tadi belum pulang?, nanti kakak di marahin tante sonia gimana? " Gisel memberondong pertanyaan dengan masih menatap Kaffa di depannya.
"Satu satu tanyanya, kayak kereta aja, aku bingung jawab yang mana dulu nih! "Kata Kaffa lalu terkekeh melihat pacarnya.
"Pasti juga belum makan kan? "Lanjut Gisel, sambil memajukan bibirnya.
Kaffa yang melihat bibir manyun pacarnya merasa gemas, inilah sifat asli pacarnya, perhatian, dan yang baru ia ketahui kemarin adalah pacarnya juga bisa bersifat manja pada dirinya, sifat dan sikap yang Gisel tunjukkan di depan semua orang adalah cara dia untuk menutupi diri kalau sebenarnya dia rapuh dan terluka, itu yang Kaffa pahami sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGATHA [ SELESAI]
Fiksi RemajaSeorang gadis cantik berkaca mata, pinter,polos juga pendiam asyik dg dunianya sendiri yang hanya di temani sahabat,buku dan novel kesukanya....AGATHA CLAUDYA MEGANTARA HALE Berawal dari MOS yang mempertemukannya dg sosok pemuda yang akan memberi wa...