22.penjelasan Gisel!!!

1.2K 52 1
                                    

Happy reading....

🌺🌺🌺

Gisel!, kaki jenjang dengan flatshoes cantiknya melangkah mengitari meja bartender, kemeja biru pendek berenda dengan bawahan rok sepan mini lima senti di atas lutut di balik apron mini setengah badan yang ia kenakan sangat pas di tubuh mungilnya, make up tipis dengan lipstint merah jambu di bibir tebalnya membuat kesal seksi dan natural dengan rambut tergerai indah tidak menampik bila gadis itu masih sangat belia, tapi jika seorang  gadis belia berada di tempat seperti ini sangatlah perlu di pertanyaan, apalagi melihat mata nakal para pria hidung belang yang menatapnya penuh minat membuat ia harus sangat exstra hati hati.

Tangan mungilnya membawa nampan berisi minuman menuju meja tak jauh dari meja bartender.

"Silahkan, mas! " kata Gisel, lalu meletakkan minuman yang berada di nampan ke atas meja yg terdapat tiga orang pria kira kira berusia 30 tahunan.

"Makasih cantik!!!"kata dari salah satu pria tersebut lalu matanya menggerling genit menatap Gisel.

"Iya sama sama mas! "Gisel yang menyadari tatapan nakal itu segera berbalik, tapi sebelum itu sebuah  tangan kekar meraih pergelangannya, dengan pelan ia menyingkirkan tangan itu.

"Maaf mas, apa ada yang  bisa saya bantu lagi? "Kata Gisel, ia mencoba untuk profesional.

"Duduklah di sini saja, temani kita malam ini! "Kata pria satunya lagi.

"Maaf mas, itu bukan tugas saya, saya tidak bisa, kalau perlu saya bisa panggilkan yang lain, saya hanya pelayan di sini! "Jawab Gisel lugas.

"Kita maunya kamu,bukan yang lain, mau kamu pelayan atau tidak yang penting  kamu dapat uangkan?, lagian kita bisa membayar kamu lebih dari gaji kamu sebagai seorang pelayan hanya untuk menemani kita satu malam saja ok! "kata pria itu, lalu menarik Gisel mendekat kearahnya.

"Maaf mas tolong lepasin tangan saya!"seru Gisel.

"Udah lah..., jangan sok jual mahal sama kita, kita tau gadis seperti apa kamu ini, malu malu tapi maukan! "Pria itu bukannya melepaskan tangan Gisel tapi malah berdiri dan dengan  lancang memeluk pinggang rampingnya, Gisel yang merasa ini sudah keterlaluan dengan kasar menghempaskannya hingga pria itu terdorong ke samping.

"Masnya jangan kurang ajar ya sama saya! , saya bukan wanita seperti itu,  yang bisa kalian sewa dengan uang kalian itu! "Kata Gisel  marah, pria yang tadi di dorong Gisel tak trima dan ikut merasa marah.

"Kamu! , berani beraninya kamu nolak ki-"

Bug!

Belum sempat pria tadi menyelesaikan ucapannya satu bogeman mendarat di wajahnya, membuat pria tadi terjatuh ke belakang.

"Lo semua nggak denger,  nih cewek bilang apa hah!!! "Sebuah suara menyadarkan Gisel dari rasa keterkejutanya pada pria yang terkena bogeman tadi.

"Kak Kaffa! "Gumam Gisel, seketika menyadari siapa laki laki yang sekarang berdiri di sampingnya.

Kaffa yang tadi hendak pergi dari club melihat keributan di sebuah  meja dekat dengan bartender menghentikan langkahnya, apalagi ia melihat seorang gadis yang ia kenal adalah teman dari adiknya dalam masalah segera menolongnya.

"Dasar pria pria brengsek!!!, ayo...!!! "Kata Kaffa,  lalu dengan seenak jidatnya menarik tangan Gisel menjauhi tempat tadi meninggalkan pria pria tadi yang menggeram marah karna belum sempat membalas perlakuan Kaffa.

Gisel menarik tangannya dari genggaman Kaffa ketika  mereka sampai di luar club.

"Kakak apa apaan sih,  lepasin tangan gue, kakak ngapain di sini? "Tanya Gisel,Kaffa yang mendengar Gisel bertanya ia menengok kekanan dan kekiri memastikan bahwa gadis itu bertanya pada dirinya.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang