23.penjelasan Gisel 2

1.1K 50 3
                                    

Happy reading!!!

🌺🌺🌺

***
     Gadis  berbandana pink itu menggerling genit kearah cowok yang duduk di hadapannya, sedangkan  sang cowok hanya terkekeh melihat kekonyolan yang gadis itu lakukan.

"Makasih kak Radit !!! , udah ganteng, baik, pinter, perfact deh pokoknya, nggak kayak abang tukang parkir itu tuh! "Sonya tersenyum lalu menunjuk Kaffa di meja yang berada di samping meja Radit  dkk.

Sedangkan Kaffa yang di tunjuk sonya mendengus,  menahan malu akibat ulah adiknya itu, yang dengan tidak tau malunya merengek pada Radit meminta sedotan bekas yang cowok itu punya, alasannya karna sedotan itu bermutif bunga bunga, dan dengan heran Radit memberikanya walau ada rasa tidak enak karna sedotan  itu bekas mulutnya.

"Ih lo bikin malu gue aja, awas lo sampe rumah bakal gue bakar semua sedotan lo, sekalian sama kamar lo juga, dan kalo perlu lo nya juga gue bakar!!! "Geram Kaffa, sedangkan sonya hanya mencebikkan bibirnya.

"Boda amat,  yang penting gue udah dapet yang gue mau, wleeekkk!!!, bye kak Radit, dedek emess kesana dulu yaa!!!, emuuuacchh!!!". Kata Sonya lalu melangkah pergi setelah memberikan cium jauh pada Radit, sedangkan Radit hanya terkekeh melihat kelakuan adik kelasnya itu, mereka semua berada di kantin menghabiskan waktu istirahatnya.

"Adik lo lucu Kaff!!! ". Kata Radit, ia duduk menyamping menghadap meja Kaffa dkk.

"Lo sih, ngapain juga ngasih sedotan ke dia, dirumah udah banyak, kayak sampah tuh numpuk! "Kaffa kesal,karna Radit memberi sedotan pada Sonya, itu karna dirumah ia sudah sangat capek membersihkan sedotan yang adiknya kumpulkan, tapi sonya terus saja menambah dan menumpuknya.

"aneh sih, tapi adik lo cantik juga!"kata Radit lagi.

"Lo suka ma adeknya Kaffa? "Miko yang mendengar Radit memuji Sonya matanya memicing.

"JANGANNN!!! "Kaffa yang mendengar ucapan Miko melotot dan sedikit berteriak, hingga mengundang banyak tatapan mata dari penjuru kantin, kemudian ia tersenyum canggung ketika menyadarinya.

"Ellah, Kaff, ngegas amat, tenang aja gue nggak suka sama adek lo, nggak usah khawatir gitu"kata Radit.

"Posesif amat buanggg!, katanya adek nyebelin,  malu maluin, cihh! nyatanya juga sayang! "Dirga mencebikkan bibirnya mengejek Kaffa .

"Gue nggak khawatir sama Sonya nya,  gue khawatirnya ama si  Radit, emang dia nggak takut apa pacaran ama nenek lampir"kata Kaffa, lalu ia bergidik ngeri membayangkannya.

"Jahat lo Kaff adik sendiri di katain, eh, tapi ngomong- ngomong bukan hanya sonya loh yang cantik, temen temennya nggak kallah cantik juga, apalagi yang pakek topi tuh,  biyuuhhh!!!  bibirnya asoeee pakde!!!"kata Bima teman Radit yang sebelas duabelas sama dengan Miko, sama sama somplak.

Kaffa  yang mendengar  ucapan Bima menghentikan sesendok bakso yang hampir masuk kemulutnya, ia menoleh kemeja dimana adik dan ketiga temannya berada, tatapannya tertuju pada seorang  gadis bertopi hitam yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja, gadis itu tidak menghiraukan celotehan teman temannya dan tidak peduli pada keramaian kantin mungkin gadis itu sedang tidur fikir Kaffa, ingatannya kembali pada kejadian semalam,  dimana gadis itu menjelaskan tentang alasanya bekerja.

Flasback on...

Kaffa mendudukkan dirinya di kursi sebuah taman, matanya tertuju panda gadis yang kini masih berdiri di samping motornya, tadi setelah menunggu gadis itu berganti baju ia mengajaknya ke taman,  untuk mendengar penjelasan gadis itu .

"Ayo cepet duduk, jelasin, atau lo mau kabur dari gue hah! "Kata Kaffa lalu menatapnya, Gisel mendekat dan duduk di samping Kaffa, ia membenarkan letak topinya kemudian berdehem untuk menghilangkan kegugupannya, Gisel gugup? ya dia sangat gugup tapi bukan karna paras tampan cowok yang ada di depannya, walaupun rasa itu sedikit ada sih,siapa juga yang tidak gugup bila di tatap pahatan tuhan yang begitu sempurna di depannya ini, tapi  ia gugup karna ini menyangkut masalahnya dan keluarganya, dan ini untuk pertama kalinya ia menceritakan masalah keluarganya pada orang lain,  bahkan ia belum mengenal sosok Kaffa,  karna ia hanya tau kalo cowok itu adalah kakak dari sahabatnya, ia memang pernah menceritakan masalahnya pada Monica tapi tidak semuanya.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang