Happy reading...!🌸🌸🌸
***
Wus... wus...wuss...!
Hembusan angin malam menembus gorden sebuah jendela kamar bernuansa pink muda, malam ini begitu tenang dan begitu damai.
Rembulan di langit seakan tersenyum menemani bintang- bintang kecil yang sedang berkerlap kerlip, sinarnya menembus jeruji jeruji jendela, cahaya itu menerpa wajah cantik seorang gadis yang saat ini tengah menikmati malam dengan buku di atas meja belajarnya, ia terlihat sedang serius membaca, namun pikirannya telah menerobos ketenangan malam, ia merindukan seseorang, seseorang yang selama ini telah membuatnya lemah dan tak bedaya, ia selalu mengingatnya di setiap ia sendiri, hatinya selalu meminta agar sang pembuat rindu itu kembali tetapi sang pembuat rindu enggan untuk hadir lagi, bahkan hanya untuk sekedar memberinya seulas senyuman, rasanya itu semua tak akan penah mungkin lagi, karna sang pembuat rindu telah pergi,mungkin telah bahagia di sana, di tempat yang begitu indah, yang membuatnya tak perlu lagi menemui sang gadis.
"Kakak pasti bahagia di sana...?!".
"Kakak nggak perlu susah-susah lagi menjagaku!".
"Kakak nggak perlu kawatir lagi padaku!".
"Kakak pasti menikmati keadaan kakak sekarang!".
"Hingga kakak enggan untuk kembali lagi!.
"Aku merindukanmu kak!".
"Maafkan aku telah membuat kakak pergi!".
"Aku telah membuat diriku lemah agar kakak kembali dan kawatir sama aku,tapi itu semua nggak membuat kakak kembali lagi di sisihku!".
"Aku capek seperti ini, aku ingin seperti dulu, aku sendirian, aku sendirian tampa kakak!".
"Aku ingin kakak kembali...!!!".suara batinnya lirih.
Tetes demi tetes bulir kerinduan itu jatuh dari pelupuk matanya, ia tidak kuat lagi menahanya, rasa bersalah itu terus menghantuinya, rasanya ia ingin menjerit sekeras kerasnya, namun ia tidak mampu bahkan tidak sanggup lagi karna sudah sering ia menjerit dan menangis namun itu semua sudah terjadi dan tidak akan merubah semuanya dan tidak pernah membuatnya kembali lagi.
Tok tok tok....!
Suara ketukan pintu membuat gadis itu segera menghapus bulir air mata di pipinya ia tak ingin seorangpun mengetahui kalau dirinya sedang menangis karna ia sudah berjanji tidak akan bersedih lagi.
"Masuk...!!!".
Pintu terbuka menampilkan sosok wanita yang masih terlihat muda di usianya yang sudah memasuki kepala empat, wanita itu mendekati gadis yang duduk di kursi meja belajarnya,ia membelai lembut pipi putrinya, ya! putri satu satunya, putri kesayangannya ,dan putri yang sangat ia kasihi.
"Sayang!, makan malam sudah siap turun yuk, nanti lanjutin lagi bacanya!"kata Vanya bunda Agatha.
"Iya bunda, nanti Agatha turun!, Tata masih belum laper, bunda makan dulu aja sama Gilang, yanda juga belum pulangkan?" tanya Agatha .
"Belum, mungkin sebentar lagi sayang!"jawab Vanya sambil mengelus lembut bahu Agatha.
"Nanti Tata makan malam bareng yanda aja bun, kasihan nanti yanda sendirian makannya!"kata Agatha tersenyum lembut.
"Ya udah kalau gitu bunda turun dulu ya...?!" kata Vanya.
Agatha mengangguk,Vanya mengusap rambutnya dengan sayang lalu menciun kening putrinya dan kemudian melangkah keluar dari kamar Agatha .

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGATHA [ SELESAI]
Teen FictionSeorang gadis cantik berkaca mata, pinter,polos juga pendiam asyik dg dunianya sendiri yang hanya di temani sahabat,buku dan novel kesukanya....AGATHA CLAUDYA MEGANTARA HALE Berawal dari MOS yang mempertemukannya dg sosok pemuda yang akan memberi wa...