17.Barista cantik!

1.3K 48 0
                                    


🌺🌺🌺

Happy reading....

***

       Argan membanting tasnya ke atas meja belajar di sudut kamarnya, hari sudah menjelang malam, jam menunjukkan pukul 19.00 malam,  ia menghempaskan tubuhnya diatas ranjang king size miliknya,  sambil meregangkan otot,  rasa capek yang melanda tubuhnya sedikit berkurang, namun rasa lelah dalam hatinya tak kunjung hilang, situasi seperti ini sepertinya akan ia alami seumur hidupnya, hidup yang tak kunjung berubah, hidup dalam kehampaan kesunyian serta rasa bersalah terus menghantuinya, selama seorang yang ia sayangi tak kunjung juga sembuh,  ia benar benar ingin menyerah,  namun apa daya ia tak bisa, ia harus terus berusaha mengembalikannya seperti semula,  seperti dulu, tapi apakah itu bisa ia lakukan,  ketika semuanya telah berubah.

seorang gadis yg selalu ceria,  selalu mengayomi di tengah keluarga yang hampir hancur,  selalu membujuk mama papanya agar tidak berpisah, selalu membuat orang melebur emosi di kala senyum dan tatapan mata indah itu berbinar, bibir berceloteh ria bercerita segala hal yang menarik baginya,  membuat sang pendengar ikut menarik ujung bibirnya keatas ikut merasa bahagia, namun apa yg terjadi kini semua sudah berubah,  keluarga yg telah di pertahankannya telah hancur, mama papa telah berpisah,  gadis yang biasanya tersenyum kini hanya bisa menangis, mata yg berbinar tiap kali bercerita kini hanya bisa menatap kosong , tawa kebahagiaan kini menjadi teriakan histeris menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya,  semua kejadian yang merenggut semuanya itu terjadi hanya dalam waktu sekejap mata.

Argan baru saja menenangkan gadis itu setelah hari menjelang malam,  bahkan ia belum mengganti seragamya hingga saat ini, tadi ketika ia hendak menaiki anak tangga menuju kamarnya,  ia mendengar tangis histeris dari seseorang yang menjadi tujuan hidupnya saat ini ,  ia segera menghampirinya,  berusaha menenangkannya,  namun serpihan kaca dari pecahan cermin akibat hantaman fas bunga menggores lenganya,  segores luka yg ia dapatkan kali ini,  selalu dan selalu seperti ini ketika gadis itu kambuh.

Argan membangunkan tubuhnya dari kasus,  sepertinya ia harus membersihkan diri dan lukanya untuk segera di obati,  ia melangkah menuju lemari,  mengambil handuk dan baju ganti kemudian melangkah pergi memasuki kamar mandi.

Setelah beberapa menit Argan mandi,  ia keluar dengan rambut setengah basah, ia terlonjak kaget ketika melihat seorang cowok berbaring tak berdosa di atas tempat tidurnya,  sambil memakan snack yg ia ketahui adalah miliknya yg kemarin ia beli di minimarket,  yg sekarang telah cowok itu habiskan.

"Haii!! "Kata cowok itu , yang tak lain adalah kaffa sahabatnya.

"Ngapain? "Tanya Argan,  setelah mengembalikan expresi kagetnya menjadi datar kembali.

"Makan! "Jawab kaffa kelewat santai, lalu ia bangun dari rebahannya, karna sesungguhnya makan sambil tiduran itu ternyata sungguh tidak enak.

"Kesini? "Tanya Argan lagi.

"Maling ! , ya namu lah! "Jawab kaffa acuh, karna jelas jelas ia sedang bertamu di rumah sahabatnya ini,  walaupun bisa di katakan langsung nyelonong masuk tanpa permisi sih! . 

"Oh! "Kata Argan, lalu ia duduk di kursi belajarnya,  membuka laci,  mengeluarkan kotak P3K dari dalamnya.

"Kenapa lo? "Kata Kaffa melihat Argan mengusap alkohol menggunakan kapas ke lengannya.

"Biasa! " jawab argan singkat.

"Luka lagi? , ck... Lama lama badan lo kayak lukisan,  penuh dengan goresan! , eemm... Sorry ya... bukan maksud gue dukung nyokap lo ya ar, tapi menurut gue lebih baik dia di bawa ke... "Kata Kaffa ragu takut menyinggung perasaan sahabatnya, tapi sebelum ia menyelesaikan ucapanya Argan menyelanya.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang