31.

1K 43 3
                                    

Happy reading...!

🌺🌺🌺

***

"Woee...!  Tata janeta ..., dari mana aja lo?, kita tungguin ampe berkarat nggak muncul muncul, kita butuh penjelasan dari lo ya..! "Kata sonya,  gadis itu baru saja selesai memesan makanan, tangan kanannya menyangga nampan berisi tiga mangkok bakso sedangkan tangan kirinya di gunakan untuk menepuk bahu Agatha, cukup kencang hingga nampan yang ia pegang hampir oleng kalau saja Monica tidak segera memegangnya.

"Eh... eh...  hati hati..., hampir aja jatuh! "Seru Monica.

"Eh Ta, bener kata Sonya dari tadi diem aja, ini istirahat udah mau selesai kok baru kesini?"tanya Monica sambil meletakkan semangkok bakso di depan Agatha, sedangkan yang di tanya sedang celingukan kesana kemari mencari seseorang.

"WOEEEE.... TATA MARICA HEI HEI...!! lo denger kita nggak sih! "Teriak sonya yang langsung dapat jitakan dari Monica karna mendapat perhatian dari penghuni kantin.

"Berisikkk...! Sejak kapan caca marica jadi tata marica, alay lo! "Tegur Monica lalu menyuapkan bakso ke dalam mulutnya.

Agatha yang mendengar suara ribut dari kedua sahabat mengalihkan pandanganya kearah mereka.

"Eh, mon Gisel mana?"tanya Agatha.

"Tuh di sana, bareng ama doinya yang masih anget! " jawab Monica sambil mengarahkan dagunya ke meja yang terletak di pojok ruangan dimana ada empat cowok  dan satu cewek yang tak lain adalah Gisel.

"Eh, lo kira abang gue bakpau apa? , masih anget,  masih anget! "Sela Sonya yang tidak terima abangnya  di katain Monica.

Agatha yang melihat arah dagu Monica ikut menengok ke belakang, disana ada Gisel, Kaffa, Dirga, dan juga Miko, terus kenapa mereka hanya berempat seharusnya kalo di tambah sama Gisel harusnya mereka ada lima dong? Lalu Argan kemana?, itulah pemikiran Agatha saat ini, tidak tau kenapa dari tadi pikirannya selalu mengarah ke cowok itu, seharusnya dia tidak perlu memikirkannya, cowok yang harusnya menjemputnya ke sekolah malah tidak datang dan berujung dengan keterlambatan Agatha.

"Sonya, tadi malam gimana?  apa Gisel mau kamu ajak? " untuk ngalihkan pikirannya Agatha bertanya pada Sonya.

"Nggak mau dia, dia masih marah sama gue karna kejadian kemarin! "Jawab Sonya.

"Tapi gue nggak tinggal diem, gue hubungin bang Kaffa, gue suruh jemput dia, dan akhirnya dia mau"tambah Sonya.

Monica yang menyimak percakapan ke dua sahabatnya mengernyit bingung tanda ia tidak paham pembicaraan keduanya dan memutuskan untuk bertanya.

"Kalian ngomongin apasih? kok gue nggak ngerti! "Tanya Monica.

Sonya yang mendengar Monica bertanya merubah expresi wajahnya menjadi terlihat menyebalkan di mata Monica.

"Cie......!, kepo yaa.....?, nggak mau cerita ahh...! , maunya diem, sebelum ada perjanjian di antara kita, dengan syarat si imut itu lo kasih ke gue, gimana? "Kata Sonya sambil menonjol nonjolkan lidah di balik pipinya,  yang menunjuk ke sedotan yang sekarang Monica pakai untuk minum.
"Enggak! , gue gak mau lo storynin, gue mau denger dari Agatha, bukan lo dasar pamrih! "Balas Monica dengan sengaja menusukkan sedotan di sela sela giginya biar Sonya merasa jijik dan tidak jadi memintanya.

"Iiihhh... Monica! Itu kenapa di gituin si imut nya, jigong lo nempel tau, merusak pesona keindahan dari sebuah mahakarya yang tercipta dan sangat di lindungi oleh princess Sonya radya wardana yang cantiknya mengalahkan luasnya cakrawala dan jug-! "Belum sempat Sonya melanjudkan ucapannya sebuah sedotan melayang, dan jatuh tepat di dalam mulutnya, Agatha yang melihatnya bergidik, lalu dengan reflek membuang sedotan itu dari mulut Sonya.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang