59.

395 37 13
                                    

Happy reading...!

🌷🌷🌷

***

Argan menghempaskan dirinya di atas ranjang, hari ini cukup melelahkan untuknya, lelah hati,  pikiran juga tubuhnya, sungguh hari yang sangat berat bagi Argan, melihat orang yang ia sayangi menangis dan sakit hati karena ulahnya, melihat orang yang ia cintai bersama laki-laki lain membuat dadanya terasa sesak, jujur menyakiti Agatha sama dengan menyakiti dirinya sendiri. Inilah kenapa Argan malas untuk merasakan yang namanya jatuh cinta, cinta itu rumit  menurutnya, dan mau bagaimana lagi jika cinta itu malah hadir begitu saja saat dirinya pertama kali melihat Agatha, awalnya ia memang hanya melihat gadis itu seperti adiknya yang terlihat lemah, kemudian  muncullah sebuah rasa ingin melindungi dan menjaga dalam dirinya,  dan entah sejak kapan rasa itu berubah menjadi cinta.

Argan sangat  sadar betul kalau ia menikmati rasa itu karena untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan cinta pada lawan jenis, Agatha adalah gadis pertama yang memberi dan mengenalkannya pada cinta,  walau pada akhirnya harus kandas karena takdir yang tak mendukung rasa keduanya.

Setelah lelah berbaring Argan meregangkan ototnya yang terasa kaku, cowok itu menatap jam dinding di sudut kamar, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tadi setelah menemui Agatha di rooftop ia tidak langsung pergi, melainkan menunggu sampai Agatha  pulang, namun nyatanya gadis itu pulang bersama cowok lain, Argan juga sempat mengikutinya, itupun hanya untuk memastikan  Agatha sampai rumah dengan selamat. Tapi karena hati Argan  tidak kuat ketika melihat Agatha berduaan dengan cowok lain pada akhirnya ia memutuskan untuk pulang, dan itupun cuma sebentar, hanya untuk ganti baju, kemudian ia pergi lagi untuk sekedar menghilangkan pikiran penatnya dengan cara berkendara tak tentu arah, dan Argan  baru pulang sekitar sepuluh menit yang lalu.

Tok... Tok...

Suara pintu di ketuk terdengar,  membuat Argan menoleh.

"Masuk!" kata Argan.

Setelah Argan mengatakan itu, terbukalah pintu kamar Argan dan muncullah sosok Gina yang mengenakan piama tidurnya.

"Argan,  aku boleh masuk?!"tanya Gina, gadis itu masih di depan pintu menunggu persetujuan sang kakak.

Argan bangkit dari ranjangnya kemudian menatap kembarannya heran.

"Boleh, kok tumben jam segini belum tidur" tanya Argan.

"Belum, Gina nungguin Bi, mau ajak Bi jalan-jalan!" jawab Gina, gadis itu berjalan menuju Argan yang duduk di ranjangnya, kemudian ia ikut duduk di samping Argan sambil melihat-lihat sekeliling.

"Tidur gih udah malem, jalan-jalannya besok aja sama suster Santi" kata Argan sambil mengelus kepala adiknya.

Ginapun mengangguk, gadis itu berdiri, kemudian melangkah pergi, namun langkahnya terhenti, ketika tiba-tiba matanya melebar karena tak sengaja melihat sebuah poster besar  yang terdapat di sudut kamar Argan.

"Argan!, i... itu!" kata Gina sambil menunjuk foto seorang remaja laki-laki yang di coret wajahnya dengan sepedol warna merah, Argan mengikuti telunjuk adiknya, cowok itu menegang ketika tau apa yang adiknya tunjuk.

"Shit!" umpat Argan, cowok itu segera berlari ke sudut kamar, melepas foto itu kemudian meremasnya dengan kedua tangan hingga foto itu tak terlihat lagi oleh Gina.

"Argan, kenapa foto Nana di rusak, kalo Argan nggak suka, kan boleh buat Gina!" seru Gina, gadis itu merebut poster bergambar itu dari tangan Argan, membuat Argan terdiam sebentar, ia heran.

"Kamu ih, Gina aja pengen punya, tapi malah Argan mau buang" kata Gina sambil berlalu keluar dari kamar Argan membawa poster itu meninggalkan Argan yang masih diam di tempatnya.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang