30.

1.3K 54 0
                                    


Happy reading....

🌺🌺🌺

***

Dengan wajah memerah, rahang mengeras, di tambah dengan tatapan mata tajam pertanda sedang dalam kemarahan, kaki panjang itu melangkah menghampiri wanita paruh baya yang kini sedang menarik paksa gadis yang ia sayangi.

"Lepaskan tangan anda dari adik saya!"perintah sebuah suara yang mengagetkan semua yang  ada di rumah itu, termasuk wanita paruh baya yang kini reflek melepas tarikan tangannya pada sang putri.

Argan menarik adiknya dari wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah terbilang tidak muda lagi, wanita itu adalah Renuka mama Argan dan juga Gina, Argan memeluk adiknya yang sudah menangis histeris, ia mencoba untuk menenangkannya.  

Renuka adalah seorang ibu  dari dua anak didepannya, ia yang seharusnya menjadi  pelindung bagi anak-anaknya malah menjadi sosok yang di benci oleh kedua anaknya, Renuka  dengan wajah yang sedikit menunjukkan rasa takut mencoba menghampiri kedua anaknya yang kini sudah beranjak dewasa, anak yang dulu sangat menyayanginya, menghormatinya, menuruti semua perintahnya, tapi kini bahkan untuk menatapnya pun enggan, ia tau ini semua kesalahnya tapi mau bagai mana lagi semua sudah berakhir.

"Argan!, dia itu anak mama, jadi mama berhak atas dia, mama mau dia sembuh, mama mau bawa di ke rumah sakit biar dia bisa di obati, biar dia nggak gila lagi! "Kata Renuka sedikit takut melihat sorot mata anaknya yang begitu tajam menusuk.

Argan yang mendengar kata gila  dari mulut ibunya semakin mengeraskan rahangnya, ia segera merengkuh tubuh adiknya kedalam pelukan ketika tubuh mungil itu semakin menegang dan juga bergetar hebat.

"Jangan berani mengatai adik saya gila...!!, dan soal hak,?" Argan berhenti sejenak,  lalu terkekeh,dengan mata semakin tajam menusuk kemudian melanjutkan ucapannya.

"Hak itu sudah hancur, ketika anda memutuskan untuk meninggalkan kami!".

"Dan satu hal lagi, jangan pernah mengganggu dan  mengusik kehidupan kami lagi, karna anda tau kan?, apa akibatnya!"lanjut Argan kemudian melangkah pergi membawa Gina dalam gendongannya yang kini tak sadarkan diri didalam pelukannya tadi, ia membawanya menuju kamar sang adik,  ia menghelai napas lelah, ia harus mulai dari awal lagi untuk menyembuhkan adiknya,  karna setiap orang yang membuat adiknya sakit itu datang,  pasti trauma itu akan kambuh, Argan membaringkannya di tempat tidur lalu menyelimutinya kemudian mengecup kening adiknya dengan sayang,kemudian menutup pintu sepelan mungkin agar adiknya tidak terganggu,   ia harus menghubungi dokter kepercayaannya lagi, tapi sebelum itu ia harus mengurus wanita yang kini telah mendudukkan diri di sofa ruang tamu sambil mengurut keningnya, di dalam lubuk hati Argan yang paling dalam ingin rasanya memeluk wanita itu, ia sangat rindu, ingin rasanya ia bercerita dan menunjukkan bahwa dirinya sangatlah lelah dan sakit menjalani semua ini, tapi ia sadar bahwa semua kekacauan ini wanita itu yang telah menciptakannya, dan sayangnya wanita itu adalah ibu kandungnya sendiri.

"Lebih baik anda pergi sekarang dari rumah saya, sebelum saya panggil satpam." kata Argan tanpa menatap sang mama.

"Nggak!, mama nggak akan pergi sebelum Gina ikut sama mama, mama nggak akan biarin Gina sendirian di rumah ini!"kata Renuka, lalu melangkah masuk ingin menuju kamar putrinya tapi sebelum itu langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan  putranya. 

"Berani selangkah lagi anda masuk, siap-siap saja karir suami anda hancur! "kata Argan tajam.

"ARGANNN!, BERANI SEKALI KAMU SAMA MAMA....!!!,  mama cuma mau jemput Gina buat berobat biar dia sembuh,  mama tau kamu sering pulang malam, mama tau kamu jarang di rumah,jarang ngurusin dia,  mama nggak rela Gina hanya bersama orang lain di rumah, mama-! " ucapan Renuka terpotong dengan suara Argan yang tak kalah lantang.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang