37.

991 41 1
                                    

Happy reading.....!

💐💐💐

      Setelah mendengar banyak cerita dari Argan tentang kembarannya, Agatha hanya bisa diam tanpa berkomentar,  gadis itu cukup tau bagaimana kehilangan seseorang yang kita sayangi, kisah keduanya sama, sama-sama kehilangan, tapi bedanya Argan bukan kehilangan raga adiknya,  melainkan sosok adik yang normal, sosok yang dulu selalu menghidupkan keluarga, sosok  ceria, lemah lembut, baik, penyayang, dan sosok yang kuat dan tegar mempertahankan keutuhan keluarga mereka, sedangkan Agatha,  ia kehilangan semuanya, jiwa,  raga,  dan kenangan indah sang kakak,yang tersisa hanya kenyataan pahit bahwa sang kakak pergi karna bunuh diri,  tapi ia sadar masih punya kedua orang tua yang masih saling menyayangi, sedangkan Argan cowok itu tidak,  kedua orang tuanya berpisah adiknya sakit, hidupnya seperti sendiri di dunia ini hingga membuatnya menutup diri dari semuanya.

Setelah mendengar kisah Argan disinilah Agatha sekarang berkutat dengan alat masak di dapur Argan, cowok itu entah kemana yang Agatha tau setelah ia bercerita dan kembalinya Gina ia menaiki tangga menuju lantai atas mungkin berada dikamarnya, setelah mengobrol panjang lebar dengan Gina tentang kesukaan masing masing akhirnya mereka sepakat untuk memasak makanan kesukaan mereka yaitu cup cake, menurut Agatha, Gina nolmal-normal saja gadis itu tidak terlihat seperti orang gila cuma dia bercerita seakan dirinya masih di kehidupan dimana dia masih bersekolah, Agatha hanya mengikuti alurnya saja karna Argan sudah memberitahu padanya.

"Tata suka cup cake rasa apa? " tanya Gina, gadis itu sedang menyiapkan cetakan diatas meja.

"Eeem aku suka rasa vanilla kak! " Jawab Agatha sambil terus mengaduk adonannnya.

"Wah sama ya kayak Nana!, dia juga suka rasa vanilla, tapi aku sama Argan lebih suka coklat, kemarin mama bikinin rasa vanilla banyak banget,  Argan malah nggak mau makan katanya terlalu wangi, jadi mama marah malah aku yang di suruh ngabisin, karna aku inget Nana suka vanilla  jadi aku bawain buat dia deh! " kata Gina.

Gadis itu terus berceloteh  seakan keadaan sedang baik baik saja, Agatha sempat bingung siapa sosok Nana itu,  dan lagi lagi Argan yang memberitahunya bahwa Nana adalah seorang cowok yang kembarannya sukai di waktu ia masih sekolah,  tapi Argan juga tidak mengetahui siapa cowok itu sebenarnya.

"Bee! , kamu baru pulang, tadi aku pulang duluan bareng Argan, kamu dari mana aja?! "Kata Gina membuat Agatha mendongak menatap seseorang dari pintu dapur yang kini menuju lemari pendingin.

"Bukan urusan lo! "Jawab Bianca acuh gadis itu baru saja menegak minuman dari dalam lemari pendingin.

"Kan aku cuma tanya Bee....!, kok kamu gitu sih! "Kata Gina sambil cemberut.

"Lah bodo amat! "Sahut Bianca lagi,  gadis itu menghampiri Agatha dan Gina.

"Lo jangan deket-deket sama dia, nanti ikutan gila! "Kata Bianca pada Agatha, tangannya membuat garis miring dengan telunjuk di depan dahinya, kemudian melenggang pergi meninggalkan dapur.

Agatha terpaku, ia bertanya dalam hati, kenapa kakak kelas barunya itu bisa ada di sini dan Gina mengenalnya, ada hubungan apa mereka?  kenapa sedekat itu.

"Bee memang seperti itu, tapi dia baik kok, mama sayang banget sama dia, tante Bella selalu nitipin dia disini, bahkan., mama lebih sayang Bee dari pada aku! "Kata Gina, ia menundukan kepalanya setelah selesai bicara.

Agatha mendekat, mengusap pundak gadis itu,  ada rasa iri dari tatapan matanya yang meredup, Agatha  mengerti bagaimana rasanya bila seseorang yang penting dalam hidup lebih menyayangi orang lain dari pada diri kita sendiri apa lagi itu adalah sosok ibu, rasa iri sedikit pasti akan ada dalam hati, dan sepertinya Gina mencoba untuk menghapus rasa itu,  walau terlihat dari wajahnya bahwa ia sangatlah terluka.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang