47.

586 39 7
                                    

Happy reading...!!!

🌺🌺🌺

***
Agatha baru saja keluar dari kamar dengan seragam sekolahnya, gadis itu berjalan menuruni tangga menuju kearah meja makan, disana terlihat sangat ramai,  ada Gilang, Milly dan juga ketiga sahabatnya yang tadi malam menginap di rumahnya, sedangkan bunda Vanya sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Bunda!, Sonya minta telur ceploknya dua ya?, sama nasi gorengnya dua centong!"kata Sonya.

"Astaga! Maruk banget sih lo, ingat ini rumah orang!"sahut Gisel.

"Nggak papa Gisel, bunda sengaja kok masak banyak buat kalian!"kata Vanya sambil menaruh dua centong nasi goreng dan juga dua telur ceplok ke dalam piring Sonya.

"Makasih bunda!, wleeek...! Kata Sonya, gadis itu tersenyum manis pada Vanya lalu menjulurkan lidahnya pada Gisel.

"Isshh!"dengus Gisel.

"Pagi semua...!"sapa Agatha ketika dirinya sampai di meja makan.

"Pagi...!"jawab semua.

"Tata sayang, mau sarapan apa nak?"tanya Vanya sambil mencium pipi Agatha, rutinitas setiap pagi dan menjelang tidur.

"Tata sarapan susu aja bun, tapi agak banyakin ya!"jawab Agatha.

"Susu aja Ta, nggak mau nasi atau roti gitu?!"tanya Gisel.

"Enggak Isel, Tata takut kekenyangan entar ngantuk di kelas!"jawab Agatha,terlihat gadis itu menguap, kantong matanya  menghitam, Gisel tau gadis itu kurang tidur.

"Lo semalam nggak tidur Ta?!"tanya Gisel membuat Vanya mengalihkan perhatian dari gelas susu ke arah putrinya.

"Tidur kok!"elak Agatha, jelas-jelas gadis itu baru saja menguap.

"Kebiasaan, pasti lagi ada yang di pikirin!"sahut Vanya.

"Enggak bunda, nggak ada yang Tata pikirin kok!"jawab Agatha, tentu saja gadis itu berbohong, nyatanya semalaman ia memang tidak tidur, bukan karena  terganggu oleh para sahabatnya yang menginap, melainkan pikiranya berkelana jauh memikirkan bagaimana keadaan Argan, apakah cowok itu baik-baik saja atau tidak, mengingat belum ada kabar darinya ataupun sahabatnya.

"Ya udah kalo gitu kamu sarapan roti sekarang biar ada tenaga!"kata Vanya.
"Nggak mau bunda, susu aja tapi banyakin, nanti kalo Tata kenyang ngantuk di kelas!" Agatha bersikukuh menolak sarapan roti, dan akhirnya Vanya pun menyerah,  memberikan segelas besar berisi susu vanila kesukaan Agatha dari pada nanti putrinya itu tidak jadi sarapan, sudah jadi kebiasaan debat seperti ini di meja makan saat sarapan.

"Ya udah, habisin itu susunya!" pasrah Vanya.

"Emang kenyang Ta, minum susu gitu?, kalo gue mah bukannya kenyang yang ada malah beser!"kata Sonya sambil melahab nasi gorengnya.

"Kenyang kok!"sahut Agatha.

"Pantesan lo punya maag, sarapan aja cuma pakek susu, liat dong gue, habis satu piring!"kata Sonya, gadis itu memamerkan sarapannya yang tinggal setengah.

"Itu mah bukan sarapan, tapi mukbang, dasar perut karet!"cibir Monica yang hanya dilirik sinis oleh Sonya.

"Maka dari itu, bunda mohon ke kalian bertiga pastikan supaya Agatha selalu makan siang, ok!"pinta Vanya.

"Siap bunda!!!"kata Gisel, Monica, dan Sonya serempak.

Vanya duduk di samping Agatha mata wanita itu menatap kearah gadis di depannya kemudian ia bertanya dengan  hati-hati.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang