43.

844 38 4
                                    

Happy reading....!

💐💐💐

***

   Suara langkah kaki terdengar dari ujung koridor kelas sepuluh, aura tajam terpancar dari setiap langkahnya, hentakan demi hentakan kaki pelannya menimbulkan debu di lantai berterbangan namun tak bisa terlihat  hanya dengan mata telanjang. Dagunya terangkat, bibir terkatup rapat, mata menyorot tajam kedepan membuat setiap orang yang di laluinya bergidik ngeri, dengan tatapan heran dan rasa penasaran,  mereka hanya bisa menerka-nerka ada apa gerangan, sosok ketua OSIS yang dingin dan di kenal kejam ini berada di koridor  kelas sepuluh ini, apalagi tidak dengan tangan kosong, tangannya membawa semangkuk makanan juga sebotol minuman, tak ada satupun yang berani bertanya atau sekedar menyapa, yang bisa mereka lakukan hanya tetap diam,  bahkan untuk bernafas saja sepertinya mereka harus sembunyi-sembunyi, takut sang ketos terganggu dengan hembusan nafas mereka, terdengar berlebihan memang,  tapi itulah kenyataannya mereka takut kepada si sosok dingin dan kejam yang sayangnya sangat tampan itu.

Di depan kelas X IPA 1 yang tadinya ramai oleh siswa siswi yang berbincang ria di tengan waktu istirahat seketika semuanya terdiam,  ketika menyadari kehadiran seorang siswa nomor satu di sekolah memasuki kelas mereka, ARGANA STEVANO DIRGANTARA yang dengan santai masuk ke dalam kelas tanpa memperdulikan atmosfer mencekam disekitar akibat ulahnya.

***

"Dania....!!! ".

Agatha berjalan cepat menuju gadis yang kini menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan di atas meja yang mereka berdua tempati.

Tak beberapa  lama ketika mendengar namanya di panggil Agatha,  gadis itu mendongak, keadaanya tampak sangat kacau, namun Agatha  tak melihat sedikitpun jejak air mata di wajahnya hanya saja tatapan matanya terlihat kosong menyorot Agatha.

"Dania, aku minta maaf!, ini semua salah aku, harusnya aku nggak ngajak kamu kekantin tadi!"Agatha berucap dengan kepala tertunduk jarinya saling bertautan,Dania lihat bibir gadis itu sedikit bergetar.

"Da... dan ternyata ini se... semua rencana para sahabat aku buat nunjukin ke kamu, ka... kalo kak Riko selingkuh! Aku tau kok cara mereka salah, ta... tapi tadi aku udah tegur mereka kok,  Maaf! "Ucap Agatha lagi, kali ini Dania melihat mata itu berkaca-kaca dan siap tumpah kapan saja, teman sebangkunya ini sungguh memiliki hati selembut kapas.

Dania berdiri menarik tangan Agatha untuk duduk di bangku  depan mereka yang artinya mereka saling berhadapan, ia tersenyum lembut menatap gadis cantik di depannya ini.

"Udah nggak papa, ini bukan salah lo atau sahabat-sahabat lo kok, justru gue malah mau berterima kasih buat mereka, karna mereka udah tunjukin sesuatu yang harusnya gue tau!" Kata Dania, tangannya menggenggam erat tangan Agatha.

"Ta... tapi kamu jadi sedih sekarang!"kata Agatha sambil memberanikan diri menatap Dania.

"Nggak papa kan wajar habis putus cinta sedih!"kata Dania, lalu menatap Agatha, kemudian matanya tak sengaja melihat kearah pintu kelas, dan menemukan Argan yang tengah berdiri diam memperhatikan mereka berdua dari sana.

"Ehh Ta, itu ada kak Argan, kayaknya udah dari tadi deh di situ,  pasti mau nyamperin lo!"kata Dania memberi tau Agatha yang ada di depannya, karna posisi Agatha membelakangi pintu.

"Apa?,  kak Argan?!"kaget Agatha lalu menoleh cepat dan benar saja ada Argan di sana pantas saja kelas yang tadinya ramai kini jadi hening.

"Udah temuin gih!" kata Dania gadis itu berdiri bersiap pergi.

"Kamu mau kemana?"tanya Agatha, cepat.

"Ada waktunya gue butuh sendiri Ta!"jawab Dania.

"Ok,  tapi kamu udah nggak marah kan sama aku?, kamu nggak bakal ngelakuin sesuatu yang buruk buat diri kamu sendiri kan?!"tanya Agatha lagi, gadis itu nampak sangat khawatir.

"Enggak Ta!, ya ampun, gue nggak pernah marah sama lo!, lagian gue bukan cewek yang akan bunuh diri hanya karna putus cinta, gue nggak semenyedihkan itu kali!"jawab Dania.
"Iya aku percaya kok, ya udah cepet balik ya,  bentar lagi udah mau bel!"Kata Agatha mengingatkan.

"Iya!"kata Dania lalu melangkah pergi keluar kelas, bibirnya tersenyum ketika berpapasan dengan Argan bermaksud untuk menyapa,  namun cowok itu hanya diam dengan tatapan datar membuatnya mengurungkan niatnya untuk sekedar menyapa.

Argan duduk di tempat Dania tadi,  cowok itu meletakkan semangkuk bakso dan botol air mineral tepat di depan Agatha yang kini tengah menatapnya bingung.

"Ka... kakak ngapain disini?!"tanya Agatha gugup.

"Nyuruh lo makan!"jawab Argan singkat.

"Ta... tapi aku masih kenyang kok kak, nggak perlu repot-repot bawain makanan buat aku!"kata Agatha.

"Nggak repot, kata Mona lo belum makan sejak pagi!"jawab Argan, masih dengan expresi datarnya.

"Mo.. Mona?!"tanya Agatha bingung, dahi gadis itu mengernyit mendengar nama asing yang Argan ucapkan.

"Itu sahabat lo, gue lupa namanya!"kata Argan.

"Ooh Monica!"seru Agatha, gadis itu terkekeh pelan ketika Argan mengangguk.

"Udah cepet makan, keburu bel!"kata Argan lalu meraih sendok yang sudah ia isi dengan potongan bakso kemudian  mengarahkannya ke mulut Agatha.

"Nggak usah nolak!"tukas Argan,  ketika Agatha baru ingin menolaknya, hingga membuat gadis itu mengangguk pasrah dan memakan suapannya.

"Dia marah?!"tanya Argan tiba-tiba, Agatha yang sudah tau maksud pertanyaan Argan segera menelan makananya.

"Enggak, Dania nggak marah kok sama kita,  tapi dia kelihatan sedih banget, aku jadi tambah ngerasa bersalah!"kata Agatha.

"Udah minta maaf ?!"tanya Argan lagi.
"Udah!" jawab Agatha lalu menguyah makanannya kembali, keduanya terdiam Argan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas, tak banyak berubah masih seperti dulu saat ia masih menempati  kelas ini, kelas sepuluh  saat ia pertama kali bersekolah di SMA ini.

"Mau jalan-jalan?!"tanya Argan.

"Kemana? Kapan?"tanya Agatha setelah mengunyah suapan terakhir Argan, kini gadis itu meneguk minuman yang di sodorkan Argan.

"Terserah, nanti  pulang sekolah! " jawab Argan.

Agatha terdiam, gadis itu  sedikit berpikir kemudian mengangguk, tanda setuju. 

"Ok,  nanti gue jemput ke kelas, jangan keluar dulu sebelum gue dateng! " kata Argan.

"Iya,  kak! " balas Agatha.

"Besok malam juga gue jemput!" kata Argan tiba-tiba, ucapan cowok itu menciptakan kernyitan di dahi Agatha.

"Maksud kakak?" tanya Agatha bingung.

"Kita berangkat keparty Karen!"jawab Argan, tangannya mengusap sudut bibir Agatha yang terdapat air sisa minum tadi. 

"Loh..!, bukannya kakak enggak mau datang?! " tanya Agatha kaget.

"Kata siapa? " tanya Argan balik.

"Kata Gisel, Gisel kata kak Kaffa, katanya kakak nggak suka datang ke acara kayak gituan "jawab Agatha.

"Suka, kalo sama lo!"kata Argan, dan itu sukses membuat pipi Agatha bersemu merah.

"Ta... tapi, aku udah janjian sama Monica sama Sonya buat berangkat bareng!"kata Agatha gugup,  pasalnya Argan terus saja memandanginya lekat, membuatnya semakin salah tingkah.

"Enggak pokoknya lo berangkat sama gue" putus Argan, cowok itu membereskan bekas makan Agatha, lalu berdiri, tangannya mengusap puncak kepala Agatha, ia  gemas dengan expresi salah tingkah gadis itu,   kemudian berlalu pergi tanpa berkata apapun lagi,  meninggalkan Agatha yang terdiam dengan jantung berdegup kencang.

***

💐💐💐

Hallo...! Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan bathin...! 🙏
Sesuai kata author kemarin, malam lebaran ini up date lagi, semoga kalian suka ya! Jan lupa vote n comentnya...  Di tunggu part selanjutnya bye bye....! 

See you....!!!




ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang