9. 20 putaran!

1.6K 61 0
                                    

Happy reading....

🌸🌸🌸

***

Semua murid telah berbaris sesuai dengan komando para osis, kecuali tiga gadis yang masih berdiri di pinggir lapangan, mereka merasa bingung dan cemas karna memikirkan sahabatnya yang sampai sekarang belum terlihat juga batang hidungnya.

Monica sudah beberapa kali menghubunginya tapi masih tidak ada jawaban, dan mereka juga sempat ingin menghubungi keluarganya siapa tau gadis itu sakit, atau ada urusan keluarga yang mendadak sehingga tidak bisa bersekolah hari ini, tapi kalaupun ada acara sahabatnya itu pasti sudah mengirim pesan padanya tapi sampai sekarang tak ada kabar, berarti sahabatnya itu masuk sekolah,Monica mengurungkan niatnya ia takut seandainya keluarga sahabatnya itu tau kalau Agatha belum sampai pasti sangat khawatir, apalagi bunda Vanya ia pasti akan sangat merasa resah, karna anak gadisnya itu sangat keras kepala apalagi soal antar mengantar Agatha pergi, gadis itu akan menolak dengan alasan naik mobil itu bisa terjebak macetlah, boros bensin lah katanya lebih baik uangnya di tabung buat biaya kuliahnya nanti, naik angkutan umum bisa lebih menghemat , apalagi naik motor bisa mengurangi kemacetan sungguh Agatha banyak alasannya Monica sampai heran badahal mobilnya menumpuk di garasi mungkin hanya buat mengisi atau menghiasi garasinya saja kali ya...!!!.

Prittt.... Priittt... Prittttt....

Monica tersadar dari pikirannya ketika mendengar suara peluit yang ditunjukkan untuk para murid agar berbaris dengan rapi karna kegiatan mos hari ini akan segera di mulai .

"Ayo... Ayo... Ayo... segera berbaris semuanya...! dan pakai segera atribut kalian...! "Ucap salah satu osis perempuan yang sedikit cerewet yang di ketahui namanya adalah Shofi.

"Woeee.... kalian bertiga, kenapa masih berdiri di sana ayo cepat baris atau mau di hukum....!!!"

Suara teriakan Shofi membuat Monica, Sonya dan Gisel kaget, kemudian mereka bergegas bergabung dengan teman-temannya yang lain karna takut akan terkena hukuman, untuk Agatha mereka bertiga hanya bisa menunggu dan berdoa supaya Agatha segera sampai.

"I-iya... kak....!!!" Sahut ketiganya kemudian mereka segera bergabung.

***

Motor milik Argan memasuki gerbang sekolah saat bel berbunyi, setelah memarkirkan motornya ia segera bergabung dengan teman-teman osis lainnya.

"Woiii... bro....!, baru nyampek lo?!" Sambut Radit, cowok itu merangkul pundak Argan, di belakangnya ada Kaffa , David, dan juga Mirna.

"emm!! "Sahut Argan dingin.

"macet ya...?!" tanya Kaffa yang sekali lagi hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Argan.

"Untung lo nggak telat Ar, kalo lo telat pasti nanti peserta mos yang akan hukum lo..!"Kata Mirna.

"Bener juga lo Mir, kan nggak lucu klo ada ketua osis di hukum oleh peserta mosnya sendiri akibat telat kan kebalik!"balas David, cowok itu terkekeh kecil.

"Materi...?!"tanya Argan singkat, sambil memperhatikan seluruh murid yang membentuk beberapa kelompok.

"Hah...!"Kata David, Radit dan Mirna bersamaan, mereka tidak paham maksud dari Argan.

"Hari ini!"Kata Argan lagi.

Kaffa yang sudah hafal dengan sifat sahabatnya yang irit bicara itu segera menjelaskan.

"Maksud Argan materi mos hari ini itu apa !"Kata Kaffa.

"Ooo...!"Kata mereka bertiga lagi yang sudah mengerti dengan maksud Argan .

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang