28.

1.2K 56 2
                                    

Happy reading.....

🌺🌺🌺

      Ketukan sepatu di lantai dari sepasang  langkah kaki terdengar mendekati kerumunan membuat semua orang menengok ke arahnya,  dari ekpresi yang awalnya berbeda beda kini berubah menjadi tegang ketika melihat sosok si raja kejam membelah kerumunan, Argan semakin melangkah kakinya, ia mendekati seorang gadis yang kini terlihat menderita di tangan gadis  lain yang menjambak kepalanya tanpa menyadari suasana yg berubah tegang karna adanya Argan .

"Gimana nih guysss... Kita apa nih bocah,!"kata Karen masih menjambak  rambut Agatha .

"Kayaknya tikus di gudang perlu di temani tidur deh malam ini! "Kata Fikania.

Karen yang mendengar itu mengangguk, lalu melirik salah satu temanya.

"Bawa dia! "Kata Karen lalu melempar Agatha pada teman temannya.

"Berhenti!!! "Suara pelan dan berat itu terdengar tajam di telinga semua orang, termasuk Karen,  gadis itu berbalik kaget lalu kemudian  bibirnya tersenyum merekah menyadari suara itu adalah suara Argan  tapi detik itu juga senyumnya berubah heran melihat  Argan yang kini menarik Agatha dari teman temannya.

"Bubar! "Kata Argan masih dengan suara pelan namun sorot matanya menatap tajam pada semua orang membuat semuanya kaget.

"Argan kok kamu belain dia sih, dia itu udah berani ngusik kamu, di it-"

"BUBARR....!!! "Kata Argan membentak,  lalu kakinya  menendang kursi di depannya  cukup keras, hampir saja kursi itu mengenai seorang murid yang membuat mereka segera bubar termasuk anak buah Karen juga Monica dan Sonya yang mau tak mau harus ikut membubarkan diri setelah mendapat sinya dari Agatha bahwa ia baik baik saja,  karna tak mau mendapat kekejaman seorang Argan lagi merekapun akhirnya bubar,  namun sebelum itu mereka kembali berbalik ketika mendengar suara Argan lagi,  mengurungkan niat mereka untuk  menbubarkan diri.

"Ikut gue! "Kata Argan lalu menarik tangan Agatha, namun sebelum itu ia melirik kotak bekal yang tergeletak di meja kantin.

"Ambil itu! "Tunjuk Argan pada kotak bekal itu dengan dagunya,Agatha yang menyadari itu segera membereskan kotak bekal yang sempat terkoyak karna lemparan tadi lalu membawanya bersama  dengan tangan Argan yang menarik tangannya menjauh meninggalkan kantin, semua yang melihat itu tercengang tak percaya seorang Argan Stevano Dirgantara yang biasanya tak perduli dengan korban pembullyan  seorang Karen,  kini dengan tegas membela seorang gadis yang bahkan tak terkenal di sekalahnya,  gadis cupu yang detik ini juga menjadi trending topik di SMA Brawijaya.

Karen,  dengan amarah memuncak meninggalkan teman temannya dalam hati ia berencana untuk membalas Agatha,  karna gadis itulah yang membuatnya malu dan membuat Argan cowok yang ia suka mengabaikannya, padahal Argan tak sedikitpun pernah menggubrisnya,  jangankan itu,  menyadari kehadirannya saja tak pernah, mungkin Karen yang terlalu percaya diri.

***
       Gisel menunduk dalam, penampilannya begitu kacau, mata sembab,  hidung memerah dan rambut yang tadi tersisir rapi kini terlihat kusut bahkan topi cantik yang selalu ia kenakan kini tergeletak di kursi taman yang ia duduki, kepalanya menengadah ke atas mencoba menghalau air mata yang akan menetes,  namun nyatanya mata itu kembali basah ketika mengingat ketiga sahabatnya, permohonan Monica, suara lirih Sonya yang menyebutnya tak berguna, juga tangis kesakitan Agatha yang membuat semakin  kecil, dadanya sesak kian sakit ketika aib keluarganya juga dibeberkan oleh  kakaknya sendiri yang tak sesuai dengan kenyataannya.

"Aaaaa...! Kenapa tuhannnn....!, kenapa gue tak seberguna itu di mata mereka... Kenapa?"teriak Gisel lalu meraup wajahnya dengan kasar, kemudian  kembali terisak.

ARGATHA [ SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang