Deru motor sport yang saling bersahutan memenuhi area SMA Ancala. Suasana sekolah yang semula tenang kini berubah menjadi sangat amat ribut. Membuat anak Ancala berbondong-bondong keluar dari kelas hanya untuk melihat apa yang terjadi diparkiran.
"Liat yuk liat!!" ujar Vega heboh berlari masuk ke dalam kelas untuk mengajak teman-temannya.
"Gue rasa Langcala buat onar lagi," ujar Rere.
Suasana semacam ini pertanda kalau Langcala mengadakan bolos ramai-ramai dan sekarang ini mereka tengah menyuruh Pak Ranting membuka pintu gerbang untuk mereka.
Bella menarik lengan Keysha. Keysha yang belum siap hampir saja tersandung. Baru saja Keysha ingin menaruh jurnal kelas di meja depan tetapi tangannya malah di tarik Bella.
Keysha hanya bisa pasrah ketika Bella menarik dirinya keluar kelas di ikuti Vega dan Rere yang sudah berjalan mendahului mereka. Langkah mereka menuju ke arah koridor depan. Lebih tepatnya parkiran SMA Ancala.
Ramai. Hal yang pertama kali Keysha lihat ketika mereka sudah sampai di parkiran. Banyak anak Ancala yang menonton sambil merekam kejadian di depan mereka dengan ponsel. Pasti setelah ini, grup khusus murid Ancala akan ramai dengan berita ini.
Keysha memilih berdiri di koridor saja tanpa mau turun ke parkiran, dia di temani Bella yang juga tidak mau maju ke depan sana.
Mereka berdua seakan tidak tertarik dengan yang namanya Langcala. Jadi ya cuma sekedar melihat tanpa memberikan ekspresi wajah apapun. Berbeda sekali dengan kedua temannya yang sudah berada dibarisan depan.
Rere dan Vega menjadi fans garis keras Langcala. Mereka berdua sangat antusias melihat anak Langcala yang tengah beradu debat dengan Pak Ranting.
"BUKA GERBANGNYA!!" teriak Nuklir kepada anak Langcala yang sudah stand by didepan gerbang. Pak Ranting sudah kewalahan mengurus mereka, satpam sekolah mereka itu memilih berlari ke ruang guru untuk memanggil Pak Badri.
"Cepetan Tom! Keburu Pak Ranting dateng sama Pak Badri!" sahut Bom tak sabaran.
Atom mengangguk, dia dengan cepat membuka gerbang. Ketika gerbang sudah terbuka lebar, tanpa aba-aba lagi mereka semua keluar dengan Nuklir yang memimpin jalan. Atom melempar gembok dan kuncinya ke tanah, dia naik ke motor Bom.
Suara deru motor sudah tidak terdengar lagi karena anak Langcala sudah keluar dari kawasan SMA Ancala. Mereka yang tengah berkumpul satu persatu bubar meninggalkan parkiran.
"Gila sih!" decak Vega kagum dengan apa yang dia lihat tadi. Ia menaruh tangannya di lengan Rere. Mereka berjalan ke arah Keysha dan Bella.
"Iya gila habis! Tapi kok gue gak lihat sih ketuanya ya?" ujar Rere heran.
Vega mengusap dagunya, "Gue rasa ada yang gak beres. Pasti ada sesuatu yang buat sih Gerhana NYURUH mereka ngumpul di basecamp!" Vega seperti biasanya selalu antusias jika membicarakan Langcala.
Rere mengangguk setuju, "Gue gak sabar nunggu berita mereka."
Ternyata sejak tadi Bella diam-diam juga memperhatikan anak Langcala satu persatu. Dia seperti mencari keberadaan seseorang. Tetapi dia segera tersadar akan pikirannya saat ini dan mengalihkan pandangannya ke Keysha yang hanya diam dengan jurnal absen yang masih ada di tangannya.
"Gue baru sadar lo masih bawa-bawa jurnal," ujar Bella setelah itu dia tertawa kecil.
Keysha menoleh, "Ini gara-gara lo narik gue tadi."
"Sorry," ujar Bella.
"Sha!! Lo tadi liat kan? Liat kan?" ujar Vega setibanya dia didepan Keysha.
Keysha mengangguk malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] Gerhana Dewangga. Cowok pecinta futsal yang tidak akan memberikan jabatannya kepada siapapun, sebelum dia menemukan seseorang yang pas untuk menggantikan dirinya. Banyak yang tidak menyuka...