Selama pelajaran berlangsung, Keysha tidak fokus sama sekali. Suara keras Bu Endang di depan sana tidak membuat Keysha segera tersadar. Pikiran dan perasaannya mengarah entah kemana. Ia risau sekaligus takut karena dirinya berhasil membuat Gerhana kembali seperti sosok Gerhana yang dulu. Keysha berpikir kalau setelah ini dirinya benar-benar dalam masalah.
"Sebelum ibu akhiri pelajaran, ibu ingin mengingatkan pada kalian. Jangan mencontoh sikap Gerhana tadi, berkelahi di sekolah sampai membuat Bara masuk rumah sakit."
"Gerhana gak bakal kayak gitu kalau Bara gak mancing emosinya duluan Bu," bela Banyu membuat mata elang Bu Endang menatapnya tajam.
"Kamu belain dia terus! Emangnya kamu di kasih makan sama dia?!" ujar Bu Endang.
"Gerhana udah saya anggap bapak saya sendiri Bu," ujar Banyu ngawur membuat seisi kelas tertawa.
"Ketua kok modelan kayak dia. Mau jadi apa kalian kalau masih ikutan geng itu," omel Bu Endang berlanjut.
"Jadi orang lah Bu," jawab Banyu lagi tak kenal takut pada Bu Endang.
Gelak tawa tercipta lagi di kelas tapi tidak membuat Keysha ikut tertawa. Ia masih memikirkan bagaimana nasib Gerhana setelah di bawa ke ruang BK tadi.
"Sudah sekian dari Ibu, kalian boleh istirahat," Bu Endang berjalan keluar kelas membuat mereka semua bersorak ria karena terbebas dari guru menyebalkan itu.
Bella melirik Keysha, "Lo mau ke kantin?" tanya Bella kepada Keysha.
Keysha mengangguk cepat, "Gue ikut."
Rere menoleh begitu juga dengan Vega, "Ada apa nih lo mau gitu aja di ajak kita ke kantin?"
"Gak ada apa-apa, gue cuma pengen makan di kantin," elak Keysha padahal dia ingin ikut ke kantin untuk mengecek apakah Gerhana ada disana atau tidak.
Bella mengusap sudut bibirnya sendiri, "Bibir lo gak papa?"
"Gak papa."
"Apa mungkin Gerhana marah kayak tadi itu gara-gara lo?" ucapan Vega membuat Keysha panik.
"Bener tuh! Gue rasa juga gitu. Lo di tampar Bara kan, terus tadi Gerhana mukul Bara habis-habisan. Itu tandanya apa coba," ujar Rere heboh.
Keysha menghela nafas, "Gue gak tau."
Bella memegang pundak Keysha, dia menghadapkan tubuh Keysha ke dirinya, "Lo mau cerita kenapa tadi lo bisa di tampar Bara?"
"Iya Sha, kalau ada apa-apa itu bilang sama kita. Jangan diem aja," kata Vega tak suka jika Keysha selalu menyembunyikan sesuatu dari mereka.
Keysha melihat satu persatu temannya. Dia rasa juga gitu, dia selalu pandai menyembunyikan masalah. Tetapi kali ini Keysha harus menceritakan pada teman-temannya.
Mereka bertiga mendengarkan baik-baik penjelasan Keysha sampai Vega mengumpat kesal setelah Keysha selesai bercerita.
"Bara sialan! Gak ada otak tuh orang. Sumpah deh Sha, lo kenapa gak lawan dia aja tadi?" tanya Vega kesal sampai ke ubun-ubun.
"Gimana mau ngelawan kalau Bara aja udah emosi duluan," ujar Keysha dapat anggukan dari Rere.
"Untungnya ada Gerhana...-" Rere tidak melanjutkan ucapannya, dia baru sadar sekarang lalu menoleh ke Vega begitu juga dengan Vega yang menoleh ke Rere.
"Anjir! Demi apa? Gerhana ngelakuin gitu emang karena Keysha?!" ujar mereka bersamaan membuat Bella memutar bola matanya malas.
"Asik asik, gak nyangka gue Keysha di belain sama Gerhana kayak tadi. Gue setuju sih kalau Gerhana mukul Bara. Bara udah kelewatan sama lo Sha," kata Vega senang bukan main saat tau kalau Keysha mampu membuat Gerhana memukul Bara tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] Gerhana Dewangga. Cowok pecinta futsal yang tidak akan memberikan jabatannya kepada siapapun, sebelum dia menemukan seseorang yang pas untuk menggantikan dirinya. Banyak yang tidak menyuka...