'GD;59'

11.2K 555 51
                                    

"Besok pulang aja ya Ger. Aku udah gak papa kok,"ujar Keysha sedang membujuk Gerhana agar dirinya di perbolehkan pulang. Dia sudah tidak betah disini, di tambah suasana sepi yang terus dia rasakan kalau Gerhana tidak datang.

Gerhana yang tengah sibuk mengupas buah untuk Keysha, sedikit menoleh ke arah pacarnya itu,"gak. Kalau lo di rumah. Siapa yang jagain? Lo tinggal sendiri Sha."

Keysha menghela nafas, lagi lagi alasan yang sama. Padahal selama ini Keysha juga selalu apa apa sendiri. Dia sudah terbiasa tinggal seorang diri tanpa siapapun.

"Aku bisa...-"

"Buka mulut lo,"ujar Gerhana menghentikan ucapan Keysha menyuruh gadis itu membuka mulutnya.

Keysha menurut, dia mengunyah perlahan buah apel yang Gerhana suapkan tadi. Dia menatap cowok itu yang sama sekali tidak mau menatap dirinya.

"Kamu habis ini mau kemana?"tanya Keysha kepada Gerhana.

Gerhana mengangkat bahunya. Seperti tidak ada rencana untuk kemana kemana.

"Yaudah mending urus berkas keluar aku aja ya. Besok biar bisa pulang terus sekolah,"kata Keysha memegang lengan Gerhana berhatap cowok itu mengerti akan perasaannya saat ini. Kalau Keysha tidak suka berada di rumah sakit.

Tidak ada jawaban. Cowok itu meletakan piring berisikan buah yang dia kupas tadi ke atas meja. Menyugar rambutnya lalu menatap Keysha dengan raut wajah serius.

Suara bariton khas milik Gerhana terdengar membuat Keysha mengembang kan senyumnya. Gadis itu memeluk Gerhana erat saking senangnya karena cowok itu akhirnya setuju kalau Keysha pulang besok.

"Tapi ada syaratnya. Jangan sekolah dulu Sha, lo belum sembuh total,"kata Gerhana mengusap punggung Keysha pelan.

Keysha menganggukan kepalanya yang berada di pundak Gerhana,"iya sayang."

"Manggil gitu cuma karena ada mau nya,"Gerhana melepaskan pelukan mereka lalu merapihkan rambut depan Keysha yang mengenai wajah gadis itu.

"Hmm, aku mau ketemu Nadira boleh?"tanya Keysha langsung dapat gelengan kepala dari Gerhana.

Padahal Keysha ingin sekali menjenguk gadis itu. Apa dia baik baik saja? Walaupun Nadira sudah jahat padanya, dia tetap bagian penting di hidup Gerhana dan Keysha tidak mau sampai Nadira merasa seperti dirinya. Keysha tau akan apa yang di rasakan Nadira saat ini. Kehilangan anak sekaligus Bara yang lebih memilih meninggalkan dirinya.

"Kamu udah sebisa mungkin jagain Nadira sama aku Ger. Jadi jangan ngerasa terus salah ya,"ujar Keysha mengusap sisi wajah tampan Gerhana.

Gerhana diam sejenak lalu menjawab,"lo berdua udah ada tempat masing masing di hidup gue Sha."

Keysha mengangguk,"sekarang aku paham. Tapi kamu juga harus tau. Mana yang lebih dulu,"kata Keysha seakan memberitahu Gerhana kalau dirinya lah yang seharusnya ada di posisi Nadira.

"Gue janji, selain Bunda dan Kak Rora. Lo orang yang harus bener bener gue jaga."

"Jangan janji kalau kamu gak bisa tepatin nanti. Lebih baik buktiin aja kalau emang kamu bisa,"kata Keysha seraya tersenyum kecil.

Ketika mereka asik berbicara. Tiba tiba saja suara seseorang terdengar membuat mereka berdua menoleh. Mereka terkejut saat melihat kepala Bunda Gerhana muncul di pintu. Keysha mengusap dada nya,"Bunda kenapa gitu sih posisinya."

Bunda Gerhana lalu membuka pintu perlahan sambil tersenyum,"kaget ya. Ya maaf, Bunda ngintip dulu kalian lagi ngapain. Takut ganggu kan."

"Kebanyakan nonton horor Bun, ngeliat gitu langsung parno,"kata Gerhana membuat Keysha menyenggol lengan cowok itu kesal.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang