Pagi ini Keysha benar benar malas datang ke sekolah. Tidak ada yang membuat nya semangat, kecuali ada Gerhana di sampingnya. Cowok itu yang selalu Keysha pikirkan akhir akhir ini. Gerhana sedang apa, sudah makan apa belum, Gerhana minum air yang cukup atau tidak, itu yang ingin Keysha pastikan. Tetapi cowok itu sama sekali tidak membalas pesannya dari semalam.
"Lo kenapa sih Sha? Lemes amat,"ujar Vega melihat Keysha berjalan ke arah kursinya dengan lemas.
Keysha tidak menjawab, dia meletakan tasnya di meja. Lalu menelungkup kan wajahnya di atas tas. Cewek itu diam beberapa saat sampai kehebohan membuat dirinya mengangkat kepala.
"Sha Sha!!"panggil Rere berjalan masuk ke dalam kelas dengan wajah panik.
Keysha menaikan kedua alisnya. Tidak biasanya Rere bersikap seperti ini,"apa?"
"TARIK NAFAS DULU RE!"ujar Vega emosi karena Rere gelagapan untuk menjelaskan ke Keysha.
Rere menepuk dadanya, menarik nafas sejenak, lalu kembali berbicara dengan jelas,"Gerhana. Gerhana di lapangan sama Guntur."
"Ah?"ujar Keysha kaget reflek langsung berdiri dari duduknya. Tubuh cewek itu menegang, kakinya terasa kaku, bibirnya pun keluh. Ada apa lagi ini ya Tuhan.
Dengan cepat Keysha berlari keluar kelas. Tidak mempedulikan teriakan teman temanya. Yang di pikiran dia saat ini hanyalah Gerhana. Kakinya buru buru menuruni tangga, beberapa kali menabrak pundak seseorang. Dia tidak peduli. Sampai kakinya berhenti tepat di pinggir lapangan menatap ke tengah dimana Gerhana berdiri disana bersama dengan Guntur di depannya.
Keysha melihat sekeliling, ada teman teman Gerhana di pinggir lapangan cuma melihat tanpa melakukan apapun.
"Gerhana!"teriak Keysha membuat intensi semua orang mengarah ke dirinya begitu juga dengan Gerhana.
Gerhana memberi isyarat kepada Keysha untuk tidak mendekat tetapi cewek itu tetap nekat. Dengan cepat Keysha sudah berdiri di depan Gerhana.
"Lo mau apa lagi sih?"ujar Keysha memberanikan diri berbicara kepada Guntur yang entah kenapa malah tertawa melihat kelakuan Keysha saat ini.
"Oh jadi ini, pantes lo sama Triton rebutan. Cewek lo capek juga,"ujar Guntur hendak memegang dagu Keysha tetapi cewek itu langsung menepisnya.
Gerhana yang melihat itu geram. Rasanya dia ingin memukul wajah Guntur saat ini juga, tetapi melihat keadaannya. Gerhana hanya bisa menahan emosi nya dalam diam.
"Kita pulang,"ujar Keysha berbalik badan namun pundaknya di tahan oleh Guntur.
"Buru buru banget, gue masih mau main sama pacar lo yang cacat,"ledek Guntur di susul tawa oleh anak Langcala kubu 2.
Tangan Gerhana mengepal, nafasnya memburu, Keysha yang tau itu langsung memegang erat tangan Gerhana di sisi pegangan kursi roda.
"Lo masih mau pacaran sama orang cacat? Gak ada niatan mau nyari yang baru? Lo cantik, lo berhak dapet yang lebih baik, contohnya gue,"ujar Guntur dengan mulut sialannya itu membuat Keysha kembali menghadap ke cowok itu.
Tatapan yang di berikan Keysha untuk Guntur adalah tatapan penuh amarah. Keysha tidak bisa menahan lagi,"Gue gak ada niatan mau ninggalin Gerhana. Karena seenggaknya, Gerhana lebih baik dari lo,"ujar Keysha membuat yang lain bersorak dengan keberanian cewek itu.
Emosi Guntur memuncak, cowok itu semakin menjadi jadi,"Lo cuma di jadiin pelampiasan Gerhana doang. Karena selamanya, Gerhana gak bakal bisa lupain Nadira!"ujar Guntur langsung dapat tamparan keras dari Keysha.
Semua orang terkejut begitu juga dengan Gerhana. Cowok itu tidak percaya dengan apa yang dilakukan Keysha saat ini.
"Bangsat!"umpat Guntur menarik rambut Keysha dengan kasar menyeretnya menjauh dari Gerhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] Gerhana Dewangga. Cowok pecinta futsal yang tidak akan memberikan jabatannya kepada siapapun, sebelum dia menemukan seseorang yang pas untuk menggantikan dirinya. Banyak yang tidak menyuka...