1. Extra Chapter

7.9K 275 14
                                    

Sudah masuk ke masa ujian sekolah. Keysha tidak bisa tertidur pulas tadi malam karena harus mengejar materi tambahan yang di berikan gurunya untuk soal ujian yang akan keluar nanti. Keysha dengan wajahnya yang setengah mengantuk berjalan turun ke bawah karena mendengar suara bel rumahnya berbunyi berulang kali.

Matanya menyipit melihat jam dinding di ruang tamu. Jam masih menunjukan pukul lima pagi. Tumben sekali ada yang datang jam segini. Bukan Gerhana kan? cowok itu tidak akan menjemputnya pagi sekali.

"Iya tunggu," ujar Keysha membuka pintu rumahnya setelah itu membukanya sedikit.

"Pagi," suara bariton khas Gerhana menusuk indra pendengarannya membuat mata Keysha membulat. Gadis itu terkejut melihat Gerhana berdiri di depannya dengan membawa dua kantong belanjaan.

Keysha membuka pintu rumahnya lebar lebar. Mengucek matanya dan merapihkan rambutnya yang terlihat seperti singa. Dia mengerjapkan matanya berulang kali, dia tidak salah lihat kan? di depannya beneran Gerhana kan?

Cowok itu memang tidak memakai seragam sekolahnya. Hanya memakai kaos putih panjang dengan celana tidur abu abunya. Seperti seseorang yang baru bangun dan langsung ngacir kesini.

Gerhana tertawa, jarinya menyentil pelan dahi Keysha, "Gak usah kaget gitu."

"Yah habisnya kamu tumben banget kesini pagi pagi. Kerasukan setan apa Ger? semalem lewat mana pulangnya?" ujar Keysha membuat Gerhana ingin sekali menggigit pipi pacarnya itu karena saking gemasnya melihat tingkah Keysha.

Tangan Gerhana mengacak rambut Keysha gemas, "Lo mandi sana. Gue siapin sarapan."

Keysha menghiraukan ucapan Gerhana. Dia melihat penampilan Gerhana dari atas sampai bawah, "Serius kamu kesini pake gituan aja?"

Melihat tatapan heran Keysha, Gerhana langsung melihat penampilannya. Memang kenapa dengan dirinya? dia tidak sempat ganti baju karena harus buru buru kesini. Dia juga bisa masuk sekolah nanti yang terpenting Keysha. Prioritas pertamanya sekarang itu Keysha.

"Gue gak sempet ganti baju," jawab Gerhana membuat Keysha berdecak kagum karena cowok itu lebih memilih datang kesini menemui dirinya pagi pagi.

"Itu kamu nyolong dimana belanjaan segitu banyaknya?" ujar Keysha menunjuk kantong kresek belanjaan yang di bawah Gerhana.

Gerhana mengangkat kantong itu sedikit ke atas, "Ngambil dari kulkas Bunda."

"Ya Allah Gerhana, nanti Bunda nyariin gimana?"

"Gue udah bilang, kata Bunda bawa aja sekalian sama kulkasnya gak papa," ujar Gerhana membuat Keysha mencubit perutnya karena Gerhana selalu saja bercanda.

Gerhana tertawa, "Enggak Sha. Bunda mau kulkasnya lo penuh, biar gak makan mie instan mulu."

"Aku gak enak ngerepotin kamu sama Bunda terus. Besok besok jangan gitu lagi ya," Keysha selalu saja menolak pemberian apapun dari keluarga Gerhana. Bukan karena dia tidak mau, dia cuma takut merepotkan dan menambah beban mereka saja.

Tatapan Gerhana mendadak tajam. Cowok itu melihat wajah Keysha. Keysha yang mendapatkan tatapan tajam dari Gerhana menelan ludahnya. Sepertinya dia salah bicara. Sebelum Gerhana marah, Keysha memeluk tubuh Gerhana dengan erat.

"Aku cuma gak mau ngerepotin kalian. Kamu paham maksud aku kan Ger? gak ada maksud buat nolak atau apa," kata Keysha dengan lembut mengusap punggung Gerhana.

Helaan nafas pelan Gerhana keluarkan, cowok itu menaruh dagunya di puncak kepala Keysha, "Kamu juga harus banyak makan Sha."

Deg. Keysha merasakan jantungnya berdegup kencang. Setiap Gerhana sudah mode pake aku kamu tuh, rasanya dia deg degan terus.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang