'GD ; 38'

9.9K 487 4
                                    

Keysha sama sekali tidak bisa fokus belajar. Padahal besok dia ada ulangan matematika. Pikirannya mengarah ke Gerhana. Cowok yang akhir-akhir ini membuat Keysha gelisah. Sikap Gerhana selalu Keysha pertanyakan setiap harinya.

Kenapa cowok itu bisa seperti itu?

Kenapa Gerhana seakan punya kepribadian ganda?

Keysha baru merasakan hal itu saat dirinya benar-benar mengenal Gerhana.  Sebelumnya dia merasa Gerhana baik-baik saja. Tidak seperti sekarang.

"Non,"panggilan dari luar kamar membuat Keysha terkejut. Dia sampai menjatuhkan pensil ditangannya.

"Masuk aja Bi!"ujar Keysha seraya mengambil pensilnya.

Bi Sum masuk ke dalam sembari membawa segelas susu stroberi. Sesuatu yang harus Keysha minum sebelum tidur ya susu stroberi.

"Di minum dulu Non,"kata Bi Sum menaruh gelas susu stroberi diatas meja belajar Keysha.

Keysha mengangguk,"Makasih ya Bi."

"Oh iya Non. Tadi pas Bibi mau ngunci pintu, didepan gerbang masih ada cowok yang tadi Non,"ujar Bi Sum membuat Keysha menaikan satu alisnya.

"Cowok?"

"Temennya Non yang nganter pulang tadi,"kata Bi Sum sukses membuat Keysha buru-buru beranjak lalu berlari keluar dari kamar.

Keysha tergesa-gesa menuruni tangga. Dia berharap ucapan Bi Sum benar. Keysha ingin sekali bertemu dengan Gerhana. Padahal dia sudah bertemu cowok itu tadi.

Langkah Keysha berhenti saat melihat sosok Gerhana duduk diatas motornya seraya menyesap rokoknya. Entah dari kapan cowok itu masih ada disana.

"Gerhana!"panggil Keysha menuruni undakan tangga menuju ke gerbang rumahnya.

Gerhana menoleh, dia membuang puntung rokoknya lalu menyugar rambutnya yang penuh keringat. Cowok itu mencoba bersikap biasa saja didepan Keysha. Tidak mau membuat gadisnya merasa khawatir, apalagi kalau sudah melihat keadaan Gerhana saat ini.

"Kamu emang masih disini? Apa balik kesini lagi?"tanya Keysha sesampainya didepan Gerhana.

"Gue baru dateng,"kata Gerhana.

Keysha memajukan wajahnya sampai benar-benar dekat dengan wajah Gerhana. Dia tidak salah lihat, sudut bibir Gerhana terluka, tidak hanya itu goresan besar dikening cowok itu dan luka lebam dimana-mana. Keysha bisa menebak kalau Gerhana habis bertengkar dengan seseorang.

"Kali ini sama siapa? Sehari gak berantem bisa gak? Luka kemarin aja belum sembuh, masih mau nambah luka baru?"ujar Keysha dengan wajah menahan emosi karena dia tidak habis pikir dengan Gerhana yang sangat suka sekali bertengkar.

Menyelesaikan masalah dengan kekerasan seakan menjadi jalan keluar yang bisa Gerhana lakukan untuk sang lawan.

"Sha,"ujar Gerhana hendak meraih tangan Keysha tetapi cewek itu memundurkan tubuhnya.

"Aku gak suka kamu sok jago kayak gitu Gerhana. Kenapa sih kamu gak sayang sama diri kamu sendiri? Seenggaknya kamu sadar kalau diri kamu juga butuh istirahat!"ujar Keysha mati-matian menahan air matanya untuk tidak turun. Dia mendadak ingin menangis saat ini.

Gerhana menarik paksa tangan Keysha. Membawa gadis itu ke dalam dekapannya dengan posisinya yang masih duduk diatas motor. Tangannya mengusap punggung Keysha saat dia mendengar suara isakan kecil. Keysha tengah menangis saat ini.

Tangis Keysha pecah saat Gerhana menariknya tadi. Dia menenggelamkan wajahnya di pundak Gerhana. Gerhana berhasil membuat Keysha benar-benar merasa khawatir.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang