HARI kelulusan akhirnya tiba, Keysha berdiri di depan kelasnya untuk menunggu kedatangan seseorang. Mamanya sudah berjanji akan datang, karena itu Keysha menunggu disini. Hampir lima menit berlalu acara sebentar lagi mulai. Keysha menghela nafas, tidak bisakah kali ini Mamanya datang ke acara pentingnya?
Ponsel Keysha berdering, panggilan telepon dari mamanya membuat Keysha menghela. Firasatnya memang selalu benar, bahkan di hari pentingnya sekalipun mamanya membiarkan dirinya merasa sendirian lagi.
"Halo ma," ujar Keysha kepada mamanya di sebrang sana.
Suara helaan nafas terdengar, "Sha, Mama minta maaf ada rapat mendadak dan mama nggak bisa pergi ke acara kelulusan kamu. Gapapa ya sayang? mama janji, selepas ini kita liburan berdua. Oke?"
Tangan Keysha mengepal, menahan rasa sesak bercampur kesal. Dia kira mamanya benar benar akan berubah dan lagi lagi membuat dirinya merasa kecewa.
"Gapapa, Keysha tutup teleponnya."
Keysha langsung mematikan panggilan sepihak tanpa menunggu jawaban dari mamanya.
"Loh Keysha, kenapa masih disini? yang lain sudah pada masuk. Mari ibu antar," ujar salah satu gurunya ketika masih melihat Keysha berdiri diluar.
Keysha mengangguk, berjalan mengikuti gurunya dan duduk di tempat duduknya sembari menunggu namanya di panggil.
Tidak ada gunanya, dia berdandan cantik hari ini. Berharap salah satu keluarganya akan datang. Andai, papanya masih ada. Mungkin Keysha tidak akan merasa sendirian seperti sekarang. Ketika melihat teman temannya di sambut hangat keluarga mereka. Disitu Keysha merasa dirinya tidak punya siapa-siapa. Rasanya ingin menangis, tetapi dia tidak bisa. Karena ini adalah acara penting dan dia harus tetap terlihat cantik.
"Keysha Sandaria jurusan bahasa dengan nilai tertinggi untuk kelulusan tahun ini," ujar kepala sekolahnya di depan sana.
Keysha berdiri, berusaha percaya diri jika dirinya akan baik baik saja. Berjalan pelan menaiki sisi tangga panggung aula. Keysha tersenyum ketika menjabat satu persatu tangan gurunya, lalu berhenti di depan kepala sekolah.
Menerima penghargaan sertifikasi murid terbaik dan juga ijazahnya. Keysha menatap ke arah kamera ketika di arahkan untuk berfoto sejenak. Dia juga diminta untuk berpidato sebentar, sebelum turun dari panggung.
"Terimakasih untuk para guru dan juga teman teman saya. Yang mau menerima saya disekolah ini, sebagai murid pindahan. Saya berusaha belajar dengan tekun untuk mendapatkan nilai terbaik saat kelulusan. Untuk kedepannya saya akan terus mempertahankan prestasi saya di kejuruan tinggi terbaik, terimakasih."
Sambutan meriah dan siulan terdengar. Keysha berjalan ke arah tempat duduknya kembali. Sepanjang acara, Keysha hanya diam. Memperhatikan setiap pertunjukan dan juga serangkaian acara lainnya. Sampai pada akhirnya di penghujung acara, sesi foto bersama. Setelah itu, mereka bebas melakukan apa saja dan Keysha memilih untuk pulang lebih dulu dibandingkan yang lainnya.
Baru saja ingin berdiri, tiba tiba saja pandangan semua orang mengarah ke pintu utama. Di iringi suara gosip mereka, entah Keysha salah dengar mereka seakan menyebut nama Gerhana dan dirinya.
Tidak terlalu perduli, Keysha berdiri lalu berjalan ke arah pintu utama. Detik itu juga senyumnya mengembang, melihat sosok Gerhana berdiri didepan sana dengan bucket bunga besar di tangannya.
"Congrats, Sha," ujar Gerhana dapat didengar Keysha.
Suara teriakan heboh menggema di seluruh aula. Keysha tidak bisa menahan betapa senang dirinya saat ini. Pandangan semua orang terpukau melihat mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] Gerhana Dewangga. Cowok pecinta futsal yang tidak akan memberikan jabatannya kepada siapapun, sebelum dia menemukan seseorang yang pas untuk menggantikan dirinya. Banyak yang tidak menyuka...