'GD ; 8'

13.7K 778 4
                                    

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu. Tetapi Keysha tak kunjung beranjak dari duduknya. Ia masih fokus mencatat materi di papan tulis. Sampai suara teriakan dari luar kelas membuat Keysha menghela nafas pelan.

"Keysha!! Tolong ambilin gue kantong sampah dong!!" teriak Vega.

Keysha menaruh pulpennya, ia berjalan ke arah lemari di belakang kelas untuk mengambil kantong khusus sampah. Setelah itu, Keysha menemui Vega keluar kelas.

Vega. Gadis itu tengah berdiri di depan tong sampah. Ketika Keysha menyodorkan kantong sampah. Vega menoleh dengan cepat lalu mengambil kantong itu tanpa bilang terima kasih. Sudah tau betul Keysha sifat Vega seperti apa. Jadi dia tidak heran melihat Vega bersikap seperti itu padanya.

"Eh, lo mau kemana?" tanya Vega mencegah Keysha yang hendak kembali masuk ke dalam kelas.

Keysha menaikan satu alisnya. Dia bingung kenapa Vega menyuruhnya berhenti.

"Masuk lah," jawab Keysha cepat.

"Jangan masuk dulu. Bantuin gue masukin nih sampah ke kantong."

"Kan yang piket lo."

"Iya gue tau. Makanya bantuin."

"Gak ada orang lain selain lo yang piket?" tanya Keysha.

Vega menggeleng, "Yang lain udah pada balik. Gue bagian buang sampah.'

"Ya udah lo sendiri aja," ujar Keysha cuek melengos masuk begitu saja tanpa memperdulikan teriakan heboh Vega.

"Keysha!" teriak Vega sembari menghentakkan kakinya di lantai. Terkadang sifat Keysha yang dingin membuat Vega kesal.

Dilain sisi, Keysha sudah kembali duduk tenang di kursinya. Masih ada lima menit lagi sebelum dia bekerja. Lebih baik dia segera menyelesaikan tugasnya ini, lalu bergegas menemui Mang Jagat di belakang sekolah.

***

Setiap pulang sekolah Keysha memang bekerja membantu Mang Jagat bersih-bersih sekolah. Dia melakukan ini untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya. Keysha memang di tinggalkan uang jajan oleh Mama nya, tetapi Keysha tidak pernah mau memakainya.

Uang hasil bekerja menjadi tukang bersih-bersih sekolah Keysha gunakan untuk biaya sekolah dan biaya lainnya. Untung saja kepala sekolah Ancala mengizinkan Keysha bekerja, karena menurutnya itu tidak masalah.

Tidak ada yang tau Keysha bekerja disini selama dua tahun bersekolah. Cuma teman-temannya saja yang tau. Mereka menyuruh Keysha untuk berhenti tetapi Keysha tidak mau. Karena dia ingin mencoba hidup mandiri tanpa bantuan dari Mama nya.

"Mang, Keysha pulang duluan ya. Semua kerjaan udah selesai, Mang Jagat tinggal buang sampah aja," ujar Keysha memakai kardigan hitamnya dan mengambil tasnya yang ada di atas meja Mang Jagat.

Mang Jagat menghentikan gerakan tangannya yang sedang merapihkan isi tasnya, "Makasih ya Neng. Mang Jagat lagi gak enak badan, jadi gak bisa bantu Neng Keysha."

"Gak papa Mang. Pulang dari sini langsung minum obat. Mang Jagat kayaknya kecapean habis pulang kampung."

"Mang Jagat masuk angin Neng kayaknya. Kereta sekarang sudah pake AC, mang gak kuat," ujar Mang Jagat dengan bibir bawahnya yang bergetar.

Keysha terkekeh kecil, "Naik Bis kan juga sama Mang. Kalau gak mau pake AC, naik motor aja ke kampungnya."

"Sih Neng bisa aja, gak kuat Mang kalau ke Bandung naik motor. Udah gak kuat ini badan."

"Kalau gitu Keysha pulang dulu ya Mang. Besok Keysha buatin nasi goreng biar Mang cepet sembuh," ujar Keysha berjalan di koridor sambil melambaikan tangannya ke Mang Jagat.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang