'GD ; 50'

10K 491 50
                                    

Keysha menyatap makanan nya dengan lahap. Pagi pagi sekali Topan sudah datang ke rumahnya. Menyiapkan sarapan yang entah sejak kapan cowok itu bisa memasak nasi goreng. Rasanya enak, di luar dugaannya. Keysha belum tentu bisa masak seperti ini. Hanya bisa masak mie dan telor.

"Enak banget kayaknya, sampe habis gitu,"ujar Topan sambil mengusap sudut bibirnya.

Keysha membeku, dia langsung mengusap bibirnya, Topan akhir akhir ini sudah melewati batas. Keysha takut jika nantinya cowok itu menaruh rasa padanya.

"Kenapa?"tanya Topan kepada Keysha karena cewek itu langsung diam.

"Pan. Lo masih tau kan batasan kita sampe mana?"tanya Keysha hati hati takut Topan tersinggung.

Topan mengangguk,"gue tau Sha."

"Syukur deh."

"Udahan?"tanya Topan membersihkan meja makan dan juga mengambil piring Keysha.

Keysha menahannya,"gue aja yang cuci."

"Nanti pulang sekolah aja nyucinya. Lo udah telat,"kata Topan membawa piring itu ke dapur.

Keysha merapihkan rambutnya. Dia mengaca di ponselnya, cantik. Bandana hijau yang Topan berikan padanya membuat dirinya terlihat sempurna.

Keysha tidak menyangka jika dia bisa ke sekolah lagi. Semoga saja dia baik baik saja disana.

"Lo juga berangkat sekolah kan?"tanya Keysha kepada Topan langsung dapat anggukan pelan.

Cowok itu berjalan keluar rumah disusul oleh Keysha. Topan menaiki motornya. Menyodorkan helm ke depan Keysha.

Keysha menerimanya lalu memakainya tetapi tidak bisa. Sampai akhirnya Topan menarik tubuhnya mendekat ke sisi Topan. Membantu Keysha memakaikan helm. Keysha menatap wajah tampan Topan dari sudut ini. Wajah yang akhir akhir ini menemani dirinya sepanjang waktu.

"Gue emang ganteng Sha,"ujar Topan setelah selesai memakaikan helm Keysha dia juga langsung memakai helm miliknya.

Keysha gugup, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Topan sialan emang. Pagi pagi udah bikin salting.

"Udah yuk berangkat nanti telat,"kata Keysha buru buru naik ke motor Topan. Diam diam cowok itu tersenyum kecil.

Sebelum melajukan motornya. Topan menarik tangan Keysha untuk memegang sisi jaketnya. Gadis itu pun mengeratkan pegangan disana.

***

SMA Brawijaya, sekolah baru Keysha. Gadis itu menghela nafas pelan setelah dirinya berdiri di depan gerbang sekolah. Menarik nafas dalam dalam lalu berdoa dalam hati.

"Gak usah gugup Sha,"kata Topan yang entah sejak kapan sudah ikut berdiri di sampingnya.

Keysha melihat ke arah belakang, tidak ada motor Topan. Lalu dimana? Jangan bilang kalau cowok itu juga sekolah disini.

"Banyakan mikir,"kata Topan menarik tali tas Keysha membuat gadis itu hampir saja jatuh. Keysha terpaksa mengikuti langkah Topan. Dia masih bertanya tanya kenapa cowok itu ikut masuk ke dalam.

"GEL!"teriak Topan gak tau malu saat mereka sudah sampai di koridor.

Rigel yang tengah mengobrol bersama temannya itu pun menoleh. Cowok itu melambaikan tangannya seraya tersenyum.

"Lo berdua ke ruangan nyokap gue dulu,"kata Rigel kepada mereka berdua setelah sampai di hadapannya.

Keysha menoleh ke Topan,"lo?"

Topan menatap Keysha dengan wajah ngeselinnya,"kenapa? Nanti kangen kalau gue gak disini."

Sikutan pelan yang Keysha berikan membuat Topan meringis,"Sakit Sha."

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang