Keysha hanya diam saja sedari tadi. Tidak menjawab saat Gerhana berbicara kepadanya. Di pikirannya saat ini hanyalah Topan. Bagaimana keadaan cowok itu? Apa Topan baik baik saja atau tidak?
"Sha,"panggilan ketiga dari Gerhana akhirnya membuat Keysha melihat ke arah cowok itu.
"Apa?"tanya Keysha kepada Gerhana.
Jujur, raga nya bersama Gerhana tetapi tidak dengan pikirannya. Nama Topan selalu berputar di kepalanya. Gadis itu refleks langsung berdiri membuat Gerhana terkejut. Cowok itu menatap Keysha heran.
"Lo udah janji kan Ger. Mau anterin gue ketemu Topan, gue mau sekarang,"kata Keysha tidak mau berlama lama bersama dengan Gerhana.
Gerhana diam diam mengepalkan tangannya,"Sha. Gak ada hari esok buat ketemu dia? Harus sekarang? Di depan gue yang lagi mau jelasin semuanya."
Tuhan, jangan buat hati Keysha goyah saat ini. Dia harus tetap biasa saja. Gadis itu menghela nafas berat, kepala nya sudah pening sejak tadi. Di tambah Gerhana. Bisa saja setelah ini Keysha kembali pingsan.
Keysha menggeleng,"jangan sekarang. Ini bukan waktunya Ger. Gue mohon, gue mau liat Topan."
"Gue bakal suruh Aerglo jemput lo nanti. Gue cabut,"kata Gerhana mendadak berdiri dari duduknya mendorong keras kursi teras Keysha. Keysha menahan tangan Gerhana tetapi di tepis oleh cowok itu.
Gerhana menatap Keysha dalam,"kalau emang lo peduliin dia. Lanjutin Sha. Gue gak akan larang mulai sekarang."
"Gak gitu, gue cuma...-"
"Gue nyesel udah nuduh lo waktu itu,"kata Gerhana lalu pergi begitu saja membuat Keysha terdiam. Gadis itu menatap punggung Gerhana dengan sendu. Astaga, kenapa Gerhana selalu menjadi misteri bagi dirinya? Apa yang cowok itu pikirkan Keysha tidak bisa menebak.
Susah menebak isi kepala seorang Gerhana Dewangga. Yang terlalu rumit untuk di tebak dan di pahami apa mau nya.
Jika kalian bertanya, bagaimana perasaan Keysha saat ini. Dia benar benar merasa bingung. Di sisi lain, dia tidak bisa melupakan fakta dimana Gerhana menghancurkan dirinya dan disisi lain dia juga tidak mau masuk ke dalam lubang yang sama untuk kedua kali nya.
Bersama atau tidak bersama Gerhana. Dia juga tetap dapat resiko nya.
Keysha mengeratkan jaket milik Gerhana di tubuhnya, untung saja jaket nya tidak basah. Jadi dia bisa memakai nya lagi. Aroma parfum milik Gerhana membuat Keysha kembali mengingat momen mereka berdua. Keysha yang berusaha memahami Gerhana, yang mencoba menebak maksud sikap dari cowok itu. Sekeras apapun dia berusaha, dia tidak akan bisa menebak mau dari Gerhana.
Tin.
Suara deru motor dari luar gerbang rumahnya membuat Keysha buru buru meraih ponsel miliknya. Gadis itu berlari keluar rumah, lalu berhenti tepat disisi motor milik Aerglo. Entah kenapa Keysha kembali mengingat dimana Aerglo juga menyalahkan dirinya.
"Naik,"kata Aerglo kepada Keysha membuat gadis itu meneguk ludahnya.
Keysha dengan pelan menaiki motor besar milik Aerglo. Untung saja dia saat ini memakai celana jeans karena dia tau pasti akan repot kalau dia pakai rok atau celana pendek.
Aerglo menahan tubuh sisi samping Keysha saat gadis itu hampir jatuh. Keysha langsung bilang terima kasih hanya di jawab anggukan kecil dari Aerglo.
Sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Keysha tau jika Aerglo juga pasti berpikiran yang sama tentang dirinya seperti yang lain. Tetapi sungguh, Keysha tidak melakukan hal itu.
"Sha,"panggil Aerglo memelankan laju motornya.
Keysha sedikit mencondongkan tubuhnya,"APA?"teriak Keysha membuat Aerglo kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANA
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] Gerhana Dewangga. Cowok pecinta futsal yang tidak akan memberikan jabatannya kepada siapapun, sebelum dia menemukan seseorang yang pas untuk menggantikan dirinya. Banyak yang tidak menyuka...