'GD ; 42'

9.7K 493 18
                                    

"disaat aku jadiin kamu rumah, kamu malah nyuruh aku nyerah," - Keysha Sandaria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"disaat aku jadiin kamu rumah, kamu
malah nyuruh aku nyerah," - Keysha Sandaria

***

Keysha tengah berbicara dengan Dokter Erwin mengenai jadwal terapi Gerhana ke depannya. Sedangkan Gerhana memilih untuk menunggu di luar. Tidak lama untuk Keysha berada di dalam. Cewek itu keluar dengan membawa sebuah kertas yang akan di serahkan ke Bunda Gerhana mengenai terapi yang akan Gerhana lakukan nanti.

"Udah selesai?" tanya Gerhana ketika Keysha baru saja keluar dari ruangan dokter Erwin.

Keysha mengangguk seraya tersenyum, "Habis ini kita langsung ke ruangan terapi aja ya."

Keysha mendorong kursi roda Gerhana ke arah ruang terapi. Gerhana memilih untuk di dampingi oleh Keysha daripada dengan perawat. Untung saja di dalam ruangan itu Gerhana tidak sendirian, ada beberapa orang yang juga tengah menjalankan terapi jalan.

"Hmm, kita mulai dari itu aja. Kamu pegangan disitu, nanti aku tuntun di depan kamu," ujar Keysha menunjuk sebuah alat untuk terapi jalan. Disisi alat itu ada sebuah pegangan panjang yang akan membantu Gerhana berlatih berjalan pelan pelan.

Raut wajah Gerhana menyiratkan keraguan, Keysha yang paham langsung menaruh tangannya dipinggang kekar Gerhana, "Aku bantu kamu, percaya sama aku kan?" ujarnya membuat Gerhana mengangguk.

Untung saja Keysha bisa menahan berat tubuh Gerhana. Cewek itu menuntun Gerhana dengan hati hati, lalu dia menyuruh Gerhana berpegangan pada kedua sisi alat itu.

"Pelan pelan aja, kalau gak kuat berhenti dulu," ujar Keysha setelah melepaskan tangannya agar Gerhana bisa berlatih sendiri.

Gerhana menarik nafasnya sejenak, ia dengan perlahan menggerakkan kakinya. Gerhana mencoba menghiraukan rasa sakit di kakinya. Bagian tubuh bawahnya terasa kaku, sangat amat kaku sampai keringat sudah membasahi dahi dan sisi wajahnya. Baru setengah jalan tetapi Gerhana rasanya ingin segera berhenti, tetapi ia tidak mungkin menyerah begitu saja.

"Kita istirahat dulu ya, jangan dipaksa," ujar Keysha menahan lengan Gerhana untuk tidak semakin jauh melangkah tetapi cowok itu menepisnya.

"Gue belum mau selesai," kata Gerhana dengan suara tertahan menahan rasa sakit dikakinya.

Keysha menghela nafas. Kalau sudah seperti ini Keysha tidak bisa mengelak ucapan Gerhana. Gerhana tetaplah Gerhana dengan sifat keras kepalanya. Padahal ia khawatir jika Gerhana terlalu memaksakan dirinya.

Melihat Gerhana berjuang melawan rasa sakit di kaki nya membuat Keysha merasa semakin bersalah. Andai waktu bisa berputar kembali, Keysha meminta dirinya saja yang berada di posisi Gerhana saat ini bukan cowok itu.

"Udah, aku bilang udah Gerhana," Keysha menahan lengan Gerhana ketika cowok itu hendak berbalik arah.

Gerhana memutuskan untuk berhenti, "Gue haus."

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang