'GD ; 37'

9.9K 571 9
                                    

Keysha menunggu Gerhana seraya memainkan ujung sepatunya. Cewek itu berdiri disamping motor Gerhana. Sekitar sepuluh menit Keysha berdiri disini. Menelepon Gerhana, cowok itu tidak mengangkatnya.

"Sha,"panggilan dari arah depannya membuat gadis itu mendonggak.

Topan dan inti Langcala lainnya berjalan mendekat ke Keysha. Keysha tidak melihat ada Gerhana diantara mereka.

"Nyari Gerhana? Dia udah balik dari tadi,"ujar Topan tau jika Keysha tengah mencari keberadaan Gerhana.

Keysha menaikan satu alisnya. Motor milik cowok itu kan masih disini. Lalu gimana caranya Gerhana pulang? Atau jangan-jangan dengan Nadira.

"Bener. Dia pulang sama Nadira,"ujar Topan lagi seakan bisa membaca pikiran Keysha.

"Lo disuruh dia nunggu disini Sha?"tanya Benua kepada Keysha langsung dapat anggukan kecil.

"Gerhana belajar jadi brengsek tuh Glo. Ajarin bapaknya jangan bikin Ibu Negara sedih,"ujar Komet seraya memakan lollipop kesukaannya.

Aerglo memasukan satu tangannya ke saku celana sembari menatap lurus Keysha yang hanya diam dengan wajah menahan kesal,"lo balik sama gue."

Keysha tersentak. Begitu juga dengan yang lainnya. Mereka langsung menatap Aerglo tak percaya. Sejak kapan motor Aerglo boleh dinaiki seorang cewek?

"Gila! Lo kalau mau nikung gercep amat Glo,"kata Rigel menggelengkan kepalanya saking tidak percayanya.

Ini Aerglo loh. Cowok dingin yang tidak banyak bicara itu mana mau berurusan dengan cewek. Mungkin Keysha cewek pertama yang diantar Aerglo. Itu sih kalau Aerglo masih sayang nyawa.

Gerhana tau bisa kacau.

Keysha menggeleng,"gue nunggu Gerhana disini aja. Motornya kan belum diambil. Gue yakin dia balik kesini lagi."

"Duh, dapet modelan kayak gini dimana sih Pan? Pengen gue,"ujar Komet wajahnya diraup oleh Topan.

"Dapetin Pandora aja gak bisa apalagi Keysha. Keysha itu langka, gue juga mau sama dia. Sayangnya udah ada pawangnya,"kata Topan.

"Kita temenin buat nunggu bos disini,"Benua duduk dimotornya. Dia tidak mungkin membiarkan Keysha menunggu sendiri. Lagian dia juga harus menunggu Bella yang katanya ada urusan dengan ekskul nya.

Keysha mengecek ponselnya. Berharap Gerhana menelpon atau membalas pesannya. Tetapi tidak ada notifikasi apapun. Kenapa Gerhana tidak bilang kalau ingin mengantar Nadira pulang?

"Itu pak bos Sha,"tunjuk Komet ke arah kanan Keysha membuat gadis itu menoleh.

Senyumnya terpaksa mengembang saat melihat Gerhana berjalan santai ke arahnya. Cowok itu sudah melepas seragamnya, menyisakan kaos hitam dengan balutan jaket khas Langcala.

Resiko punya cowok keren ya gitu Sha.

"Sorry,"ujar Gerhana sesampainya didepan Keysha seraya mengusap rambut gadis itu.

Keysha menurunkan tangan Gerhana,"gak papa. Pasti ada urusan yang lebih penting."

"Iri gue Pan iri. Kapan gue ketemu jodoh gue Pan kapan? Gini amat hidup gue. Ngarepin Pandora yang ujung-ujungnya malah buat gue gila,"ujar Komet.

"Bego,"umat Topan kepada Komet.

"Ger, kita langsung pulang aja,"kata Keysha sebelum Gerhana memakai helmnya. Cowok itu sudah duduk diatas motornya.

Gerhana menautkan kedua alisnya,"katanya mau jalan-jalan."

"Ehmm, aku lupa kalau hari ini Mama aku pulang,"ujar Keysha.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang