'GD ; 13'

13.3K 691 3
                                    

Sebenarnya sejak tadi Gerhana ingin sekali menanyakan keadaan Keysha. Melihat luka disudut bibir gadis itu membuat Gerhana tidak bisa tenang. Emosinya sampai sekarang juga tak kunjung reda.

Inti Langcala tengah berkumpul di ujung koridor lantai dua. Mereka tidak berani menanyakan banyak hal kepada Gerhana karena mereka tau kalau Gerhana masih butuh waktu untuk menenangkan dirinya.

"Gue gak nyangka Bara sekasar itu sama cewek," ujar Benua membuka topik pembicaraan agar suasana tidak sepi.

Komet mengangguk seraya mengisap lolipop nya, "Tuh orang udah gak waras kali Nu. Ringan tangan orangnya. Keysha cewek baik-baik di kira murahan," ujar Komet.

"Jadi gimana nih, Bara di keluarin apa enggak?" ujar Topan penasaran nasib Bara di Langcala.

Aerglo memijat pelipisnya, "Kita gak bisa ngeluarin dia gitu aja. Lo semua pasti tau alasannya," ujarnya membuat mereka mengangguk paham.

Rigel melirik Gerhana, "Urusan Alva belum selesai muncul sih Bara. Gak ada habisnya tuh anak dua bikin ulah."

"Kumpulin semua anggota di basecamp malam ini. Kita omongin masalah Alva," ujar Gerhana membuat mereka semua terkejut.

"Gila! Enggak deh enggak, lo masih emosi gitu masih mau dateng ke Gastra? Lo nambah masalah Ger nanti," kata Benua menolak jika Gerhana ikut ke markas Gastra.

Bara sudah masuk rumah sakit tadi. Kalau Gerhana ikut akan menambah korban lagi. Siapa saja yang dapat pukulan dari Gerhana, orang itu akan langsung terkapar tak berdaya. Anggap saja ini lebay, tetapi memang gitu faktanya.

"Bener kata Benua. Lo udah buat Bara hampir mati, emosi lo bahaya Ger," kata Topan setuju dengan ucapan Benua.

Gerhana mengacak rambutnya asal. Dia mengumpat berulang kali karena sudah kebablasan tadi. Tapi sikap Bara juga berhasil menyulut emosinya.

"Gue yakin bakal ada masalah baru selain Bara sama Alva. Guntur, dia pasti menang banyak kalau tau Gerhana udah berhasil keluar dari trauma nya," ujar Aerglo membuat mereka tersadar kalau Guntur juga jadi masalah baru bagi mereka.

"Lo suka sama Keysha?" tanya Rigel tiba-tiba.

Gerhana menaikan satu alisnya, "Gak."

"Tapi sikap lo tadi nunjukin kalau lo suka sama dia. Gak rela wajah cantik Keysha ada luka?" goda Topan yang sangat suka sekali membuat Gerhana kesal.

"Apa kabar Nadira, Ger. Katanya bakal jagain dia terus, kalau ada Keysha susah milih lo nanti," sahut Benua.

"Lepasin Nadira sebelum jauh cinta sama Keysha. Karena lo bakal ngalamin kesulitan nantinya," saran Rigel langsung dapat tepukan tangan dari Komet.

"Tunjukan keberanian mu Gel!" kata Komet kagum.

Gerhana meraih kunci motor dan tasnya, "Gue balik duluan."

"Hati-hati bang Ger," teriak Topan.

"Kalau Gerhana suka sama cewek mah gampang nebak nya. Kalau emosi Gerhana gak bisa di tahan itu tanda nya orang itu termasuk orang spesial," ujar Benua sok tahu.

"Sok tau lo Nu!" ujar mereka serempak membuat Benua mengumpat karena teman-temannya memang tidak pernah percaya dengan ucapannya.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang