6👽

354 29 0
                                    




7.32 shanna membuka matanya perlahan, merasakan seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak.

Gadis itu mengerjap melihat wajah bitter dengan mata terpejam. Sangat menggemaskan.

Tuhkan shanna jadi tambah suka!

Gadis itu tersenyum sambil memperhatikan wajah bitter yang sedang tidur dengan posisi memeluk tubuhnya erat.
Dia bisa merasakan bahwa demam bitter sudah turun.

Lama shanna memprehatikan bitter. Cowok itu perlahan membuka matanya. "mmm..."

Shanna tersentak, pura pura memejam kan matanya kembali.

Bitter membuka matanya perlahan. Cowok itu terkejut ketika melihat wajah shanna dengan mata terpejam. Jarak mereka begitu dekat, bahkan jika bitter bergerak sedikit saja, bisa dipastikan hidung mancung keduanya menempel.

Bitter terpaku, melihat wajah cantik shanna begitu damai saat tertidur. Cowok itu mengerjap.

Semalam bukan mimpi...

Semalam dia ngomong apa aja ya?....

Perlahan bitter melepaskan pelukannya. Merasakan pening dikepalanya sudah mulai menghilang. Kemudian cowok itu mendudukan dirinya, menoleh kearah shanna yang masih setia memejamkan matanya.

'dingin'

'gue mau lo'

'jangan pernah pergi'

'peluk gue sampe sembuh'

Cowok itu berdecak. Ternyata semalam benar benar nyata.

Rasanya benar benar memalukan. Dengan cepat cowok itu pergi kekamar mandi, mengambil handuknya.

Shanna membuka matanya sedikit demi sedikit, melihat bitter sudah masuk kedalam kamar mandi. Gadis itu segera bangun lalu mengucek matanya, membenarkan rambutnya yang masih berantakan, lalu membuka ponselnya sambil menunggu bitter selesai mandi.

Vita
Terakhir dilihat 06.25

|"hi mbak, mari kita lari pagi"
05.00

|"shan kok rumah lo sepi?"
05.23

|"kmn lo?"

Gadis itu menghembuskan napasnya kesal. Tumben sekali sahabatnya itu mengajak lari pagi.

Gadis itu beralih membuka aplikasi instagramnya. Melihat banyak sekali notifikasi.

Lama berkutat dengan ponsel. Shanna tidak sadar bahwa bitter sudah keluar dari kamar mandi.

Gadis itu terkejut ketika melihat bitter hanya menggunakan handuk. Gadis itu bisa melihat tubuh yang sedang dalam masa pembentukan. Roti sobek bertebaran.

"eh..."

Bitter menatap gadis itu datar. Lalu segera membuka lemarinya, mengambil pakaian santainya.

"udah sembuh?" tanya shanna sambil memperhatikan punggung putih bitter.

Bitter tidak menoleh, cowok itu tetap pokus mencari pakaian.
Membuat shanna mengerucutkan bibirnya sebal.
"bitter!"

"bitterlove!"

Bitter menoleh malas. "apasih?"

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang