53👽

186 29 30
                                    

53. Seakan salah bitterlove




Pagi itu rumah sakit sudah semakin ramai. Keluarga shanna datang tadi malam saat teman teman bitterlove mengabari ayah dan bunda cowok itu. Otomatis orangtua bitter langsung mengabari kepada keluarga cewek itu.

Mama shanna yang sejak datang tidak henti hentinya menangis. Dan bundanya bitter yang setia menenangkan wanita itu.

"koma? Satu bulan?" nirwan menatap putrinya dengan mata berkaca kaca. Pria itu tertunduk. "maapin papa ya dekk. Harusnya papa gak biarin kamu tinggal sendirian dirumah"

Ayahnya bitter jadi menepuk bahu pria itu. "ini bukan salah kamu, ini takdir" katanya.

"t-tapi putri saya zaa..." papah lagi lagi mengusap pipinya yang dilewati air mata.

"dia bakalan bangun. Bakalan sembuh"

***

Sementara semua anggota stardust army mengadakan shalat sunah berjama'ah. Semata mata untuk menghilangkan beban pikiran dan ber do'a untuk kesembuhan shanna.

Sementara stardust dari kemarin sama sama sekali belum memunculkan batang hidungnya. Cowok itu benar benar tidak datang kesini untuk sekedar melihat keadaan sahabat sahabatnya. Sepertinya nabila juga belum cukup sembuh karna banyak sekali luka serius dibagian wajah dan tubuh gadis itu.

Bitter menghela napas. Air matanya seakan tidak habis dari semalam. Terus menurus meluncur seperti air terjun yang begitu deras.

"gue belum kabarin temen temennya shanna nih" kata binwood sambil berbalik menghadap teman temannya yang tadi menjadi ma'mum nya.

"yaudah kabarin" sahut kingblack. "kasian juga, masa temennya pada gak tau"

Binwood mengangguk. "btw... Ceweknya dust dirawat disini juga??" tanyanya.

Gemine, shaka dan straw mengangguk.

"mau jenguk gak?" tanya love. Memandang semua sahabatnya. Kingblack jadi menyahut. "jangan semuanya, sebagian disini aja nemenin bitt ama kid"

Semuanya mengangguk setuju. Langsung berdiri setelah menyelesaikan shalat dan do'a mereka.

Bitter berdiri, menepuk celana lusuhnya yang dari semalam tidak sempat ia ganti. Langsung menoleh ketika ada yang merangkulnya.

Ternyata bastrad. Cowok itu sudah tersenyum hangat. "yuk!"

Bitter tidak menyahut, melangkah keluar dari mushola ini.

***

"kamu kapan bangun??" stardust mengusap pucuk kepala gadisnya dengan wajah sendu. "aku jahat ya? Bisa gak sadar gitu kalo kamu bakalan dicelakain"

"sorry" cowok itu menunduk. "aku kecolongan bil..."

"cepet bangun ya?"

Bersamaan dengan itu suara kerusuhan langsung menyeruak keindra pendengarannya. Cowok itu menoleh keambang pintu, sudah ada sahabat sahabatnya hampir masuk keruangan ini.

Gemine, kingblack binwood dan love datang sambil menatap cowok itu ikut prihatin.

Keempatnya langsung mendekat kearah cowok itu. "yang sabar ya?" ujar binwood sambil menepuk bahu stardust.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang