66👽

247 30 10
                                    

67. Grub keluarga


Maykid menggengam erat jari shanna, membawanya melangkah jauh dari teman temannya. Berhenti ditempat belakang tadi yang sempat dipakai kumpul oleh yang lain.

Disini shanna hanya menunduk antara takut dan rindu pada cowok ini. Maykid makin mengeratkan genggamannya, seakan tidak memberikan ijin untuk shanna melepaskan jemari keduanya.

Maykid menoleh, shanna hanya menunduk. "jangan takut" kata cowok itu terdengar tenang. "gue gak bakalan macem macem"

Shanna spontan mendongak, langsung menoleh kearah cowok itu. Manik keduanya beradu. Mata shanna memanas saat itu juga.

"jangan nangis" ucap kid seakan paham. "kangen ya sama gue?"

Shanna hanya diam, terus menatap cowok itu dengan mata makin berkaca kaca.

Cewek itu kembali menundukan kepalanya membuat jemari maykid menangkup sebelah pipi shanna. "gue kangen" kata cowok itu. "dan gue juga seneng. Bentar lagi hubungan lo sama bitter bakalan lebih serius. Lo bakal tau identitas dia yang asli, namanya semuanya" timpalnya membuat shanna tersadar bahwa selama ini dia memang benar benar tidak mengetahui nama asli pacarnya sendiri.

Shanna perlahan kembali mendongak, menyentuh lengan kekar maykid yang masih bertengger dipipinya. "g-gue kangen" lirihnya dengan airmata sudah mengalir tidak terbendung. Perasaannya saat ini benar benar campur aduk, ada senang, sedih dan terharu "gue gak mau lo pergi atau jauh dari gue"

Maykid terkekeh. "gue gabakalan jauh dari lo" ujarnya yakin. "ataupun anak anak yang lain. Kita cuma beda kota..."

"... Do'a in yah?" pintanya dengan senyum teduh. "semoga gue bisa dapetin pengganti lo"

Shanna menghambur kepelukan cowok itu. Tidak! Shanna tidak pernah membenci maykid walaupun dulu cowok itu hampir merebut kehormatannya. Shanna saat itu hanya kecewa, tidak menyangka maykid akan sejahat itu. Jika shanna bisa mengungkapkan semuanya akan kaget karna dia juga pernah memiliki perasaan terhadap maykid. Saat itu. Saat bitter menghilang dari hidupnya.

Namun perasanya pada cowok ini tidak sebanding dengan perasannya kepada bitter. Shanna tidak pernah membiarkan waktu meluang untuk dia berdiam diri mencari cinta yang sebenarnya.

Yaitu bitter....

Cowok yang sangat shanna cintai.

"kid...hiks" shanna menangis kejer makin mengeratkan pelukannya. "gue kangen lo...."

Maykid tersenyum tipis, mengusap surai gadis itu. "gue juga" balasnya sedikit berbisik.

Maykid menangkup kedua rahang shanna, menatag gadis itu intens. "yang bener ya!" pesannya. "jangan main main sama hubungan kalian berdua"

Shanna tidak menjawab. Wajahnya sudah dipenuhi air mata.

"... Gue bakalan selalu dukung lo berdua" maykid kembali memeluk shanna, membuat gadis itu makin kejer dan sesegukan.

***

"jadi? Kamu serius?" tanya papah shanna pagi itu dirumah shanna saat tiba tiba om radit beserta keluarga kecilnya datang untuk melamar shanna--putrinya.

Om radit menoleh, menepuk paha putranya yang sedari tadi menunduk setelah mengucapkan keinginannya.

Bitter mendongak, langsung mengangguk mantap.

Shanna menarik sebelah sudut bibirnya, memperhatikan orang orang itu dari atas.

"oke" om nirwan menghela napas seraya tersenyum. "kita tentuin tanggalnya. Tapi..." dia menjeda, membuat bitter tegang sesaat. "kamu sanggup nunggu shanna satu taun lagi?"

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang