Bitterlove

18👽

18. Shanna sakit

Menghirup udara segar kala malam hari. Menatap bintang dilangit, bitter melipat bibirnya. Sudah empat hari shanna tidak memberikan pesan kepadanya, bahkan berkunjung kerumahnya saja tidak.

Setiap malam kerjaan cowok itu hanya melamun dibalkon, memikirkan mengapa shanna hilang seperti ditelan bumi?
Bahkan kemarin dirinya sempat mendatangi rumah gadis itu.
Bitter mendongak lagi keatas menatap begitu banyaknya bintang dilangit.

Ciptaan tuhan memang slalu indah. Termasuk shanna, gadis itu akhir akhir ini slalu menghiasi pikirannya.

Bitter merindukan gadis itu. Mengapa shanna kelihatan sangat sibuk sekali? Bahkan pikiran cowok sedikit tidak tenang.

Tring

Cowok itu meronggoh ponselnya yang ia taruh disaku celana.

Binwood

Binwood : dimana?

Bitterlove : rumah, ngapa?

Binwood : gak jenguk cewek lo?

Bitter mengernyit. Perasaan nya langsung sedikit kalut. Dengan cepat cowok itu mengetik.

Bitterlove : ha? Maksud lo?

Binwood : bego, jagain shanna dirumah sakit, mia sama tmn² kudu pulang dlu ktnya.

Bitterlove : hah? Serius nanya cewek gue kenapa?

Binwood :  anjrit bego lo bit, cewek sendiri sakit gak tau

Binwood : udah tiga hari anjir, shanna katanya drop, gue denger dari mia

Binwood : btw yang diinstastory nya mia katanya sepupu:)

Bitt memasukan ponselnya lagi kedalam saku celana. Cowok itu berlari kecil kedalam kamar segera memakai hoodienya.

"bin kirim alamat rumah sakitnya, sekarang gak pake lama"  cowok itu berlari kearah garasi, mengeluarkan mobil sportnya.

Menancap pedal gas diatas kecepatan rata rata, cowok itu benar benar khawatir. Bagaimana bisa dirinya tidak tahu kalo gadis itu sakit?

Mengapa malah temannya terlebih dahulu yang tau?

Sesampainya dirumah sakit, tempat shanna dirawat, bitter segera berlari kecil, menanyakan ruangan gadis itu.

Bitter berlari kearah life. Cowok itu memainkan jari jarinya gusar. Life terbuka, bitter berjalan cepat kearah ruangan nauda. Tempat inap shanna.

Ceklek

Pintu terbuka, menampakan isi ruangan dan orang orang yang berada disana menoleh kepadanya. cowok itu mengerjap kaku. Masih memegang knop pintu.

Melihat gadis yang dirindukannya sedang terbaring diranjang putih itu. Gadis itu langsung tersenyum lebar ketika melihat siapa yang datang.
Bitter menatap bingung orang orang disana. Ada dua wanita paruh baya yang kira kira umurnya sudah empat puluhan, satu pria paruh baya yang sedang berkutat didepan laptop, dan satu lagi seorang gadis yang kira kira umurnya sepantaran shanna.