Saung belakang sekolah. Saung yang slalu ramai ditempati oleh pedagang kaki lima. Selain banyak pedagang, murid SMA indirajaya juga memilih tempat ini sebagai tempat mengadem kala kantin sudah penuh. Tempatnya sangat adem karna hanyak pohon pohon besar yang menghalangi dari triknya matahari. Saung saung kecil yang sudah disediakan oleh pihak sekolah dibawah pohon pohon besar itu. Membuat semua murid disekolah ini sangat nyaman jika makan atau sekedar nongkrong disini.
"ck". Vita menoleh sekilas kearah daffi yang masih mohon mohon untuk dimaafkan. "apaan si. Udah sana cabut, gue gak bakalan maafin lo sampe kiamat juga" ujar gadis itu menohok.
Shanna menyuapkan cilok yang sudah ia potong. "udah si vit, maafin aja. Ganggu banget"
Wina hanya melirik sekilas, lalu kembali melanjutkan makannya, sesekali membuka ponsel.
"dahlah daffi anjir. Ngapain juga lo mohon mohon sama vita". Celetuk mia membuat vita mendelik tak terima. "kaya diambekin pacarnya aja"
Daffi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Apa yang dikatakan mia ada benarnya, cowok itu segera berbalik meninggalkan tempat itu. Vita melotot tak terima. "HEH DAFFI! URUSAN LO SAMA GUE BELUM BERES YA!".
Bila mengusap sebelah telinganya yang berdengung. "brisik anjir".
"awas naksir". Sindir wina namun masih pokus kemakanannya.
Vita menoyor lengan gadis itu. Memasukan makannya kedalam mulut.
***
Shanna memasuka peralatan sekolahnya kedalam tas. Sekolah sudah sangat sepi, teman temannya sudah pulang duluan. Gadis itu segers keluar. Berlari kecil menuju parkiran.
Hari ini jadwalnya untuk kekafe. Mengawasi para pekerjanya, memang sudah kewajibannya seperti itu.
Shanna turun dari mobil hitamnya. Cewek itu masih menggunakan seragamnya. Mungkin orang menyangka gadis itu adalah pengunjung kafe, bukan pemilik.
"eh bu bos". Dara yang sedang menge-pel lantai menyudahi Kegiatannya, berlari kecil menghampiri shanna yang sedang tersenyum kecil.
" eh bego" sentaknya ketika dara mencium punggung tangannya. "dipikir gue tua kali ya!"
Dara malah cengengesan. "mari duduk dulu bu bos" ujarnya menyebalkan.
Shanna hanya mendelik. Lalu berjalan mendahului dara. Cewek itu berdecak.
"minum dong". Shanna duduk diruangan khususnya.
"kopi?". Tanya dara, shanna mengangguk.
***
Bitt menyadarkan tubuhnya dikursi depan komputernya. Cowok itu setengah uring uringan ketika tidak mendapat kabar dari shanna. Biasanya saat jam sekolah gadis itu akan slalu mengirimnya pesan, namun kali ini mengapa tidak?
Bitter mendengus. Ternyata jadwal shanna sampai beberapa hari kedepan sangat sibuk, jadi cowok itu tidak boleh egois hanya untuk meminta kabar dari gadis itu.
Lagian. Dia juga bukan pacarnya toh, mana mungkin shanna akan slalu memikirkannya setiap saat.
Bitt mengambil ponselnya ketika berdering. Menandakan ada pesan masuk.
Stardustarmy
Stardust : woy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterlove
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE AND COMEN! ANAK ANAK BAPAK BITTER MANA SUARANYA WKWKWKW bitterlove cowok yang sudah lama menutupi identitasnya. dirinya terlibat dalam sebuah grup bernama stardust army. selain tampan dia juga memiliki sipat dingin,kalem dan tidak b...