22👽

295 23 0
                                    


22. Zaky yang slalu ada.

"udah udah" zaky mengelus kepala cewek yang sekarang sedang berada didalam dekapannya. "jangan ditangisin kaya gitumah."

"gue bingung zak". Ujar shanna disela sela isakannya. "gue jahat gak sih?"

"jahat kenapa?". Tanya zaky "lo gak pernah jahat"

"gue jahat bikin mereka jatuh hati"

"itu bukan mau lo". Kata cowok itu.

Zaky sebenarnya sedikit tak menyangka ketika mendengar cerita shanna barusan. Dia kira zizan hanya becanda saat dikafe, ternyata itu memang benar. Cowok itu memiliki perasaan lebih kepada shanna. Ditambah adit yang ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap sahabatnya sendiri.

Dia jadi ngerasa gak becus jagain shanna. Dua pengecut itu diam diam menaruh hati pada gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"gue sayang zizan sama adit, zak". Ujar gadis itu mendongakan kepalanya. "tapi sayang gue kemereka gak lebih dari sekedar abang!"

"gue paham". Zaky mengecup singkat pucuk kepala shanna. "jangan dipikirin, ntar juga mereka bisa hilangin perasaan sial itu."

***

"wahh bau baunya sate nih". Gemine berseru dengan mata berbinar ketika melihat sahabatnya membawa dua kantung kresek yang ia yakini itu berisi sate.

"bacot jing". Kesal dewa, sudah berpirasat buruk bahwa makanan kesukaannya akan diembat oleh sahabat sahabatnya. "jangan mau lo!"

"jangan pelit heh". Sahut binwood yang sedang bermain PES bersama king. "sama temen sendiri juga"

Dewa terbungkam. Jika binwood sudah membuka suara dirinya tidak bisa apa apa. Melirik tajam kearah gemine yang sudah tersenyum penuh kemenangan. Dewa mendengus jengkel, dengan berat hati melempar satu bungkus sate kearah gemine. Dengan senang hati cowok itu menangkapnya.

"waw rezeki anak solehh". Ujar shaka dengan mata berbinar.

Ketiga curut itu- dewa, shaka, dan gemine segera berjalan kearah dapur milik binwood untuk memakan satenya disana. Bahaya saja untuk kepuasan mereka jika memakannya disini.

"gitu aja kalo ada makanan mah." desis maykid pelan, lalu duduk di single sofa yang berada dikamar binwood.

"SHAK!". straw berteriak ketika sudah menyelesaikan game online nya, berjalan mendekat kearah maykid, lalu bertanya kepada cowok pendiam itu. "dimana?"

Maykid menjawab melalui ekor matanya. Seakan paham straw berjalan kearah dapur menyusul ketiga curut itu. Tidak lama suara riuh terdengar didapur.

Pasti rebutan!

"assalamualaikum" semuanya menoleh kearah sapaan itu. Melihat bitterlove bersama bright diambang pintu. "waalaikumsalam"

Bitter berjalan masuk kedalam ruangan tersebut, lalu duduk di sofa panjang yang berhadapan dengan maykid. Kedua cowok itu saling diam, sama sama memiliki sipat pendiam agak susah untuk memulai obrolan, ditambah bright cowok paling dingin diantara mereka.

Seperti orang bisu yang dipaksa untuk berdiskusi. Ketiga cowok itu saling lempar tatap sebentar.

"sebaiknya kalo tidak bisa bicara jangan dipaksa buat diskusi dong bang bin". Ujar stardust yang baru saja datang. Binwood jadi menoleh, lalu melihat kearah sofa, cowok itu jadi menahan tawanya saat melihat ketiga cowok kaku yang sedang duduk berhadap hadapan.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang