35👽

274 26 2
                                    

35. Gausah bahas.

Baiklah, setelah acara camping kemarin membuat tubuh shanna tidak bisa bergerak. Bahkan kepalanya saja rasanya sangat berat, hari ini sekolah diliburkan, alasan untuk murid murid ber istirahat setelah acara kemarin.

"iya mam, gak papa cuma pusing doang" shanna memijat plipisnya, mendengarkan sang mama mengoceh disebrang sana.

"mama udah bilang kamu jangan ikut, bikin khawatir tau gak!"

"aku udah bilang aku dipaksa jadi panitia"

"tinggal ngundurin diri apa susahnya?"

"ck...udahlah aku mau tidur!"

Tanpa menunggu balasan shanna segera memutuskan sambungannya. Membiarkan mamanya mengoceh sendirian disebrang sana.

Shanna menyesal telah membahas kondisinya kepada sang mama. Resikonya ya gini, kena omel.

Gadis itu kembali menjauhkan ponselnya, namun tak lama benda pipih itu kembali berdering.

Shanna tidak menghiraukan, membiarkan nya saja. Namun lama kelamaan panggilan ituu tak kunjung berhenti, membuatnya dengan berat hati mengambil ponselnya kembali. Mengangkat sambungan tanpa melihat nama yang tertera disana.

"apalagi si mam?!" kesalnya dengan suara lemas.

"hei?"

Mendengar suara itu, sontak shanna melihat layar ponselnya, tersenyum tipis saat melihat siapa yang mengubunginya.

"hmmm...,"

"kenapa baru diangkat? Masih sakit badannya hm?"

Shanna menghela napas, terasa masih panas. "udah mendingan" dustanya.

"boong banget, gue kesana sekarang"

"emang lagi dimana?"

"nongkrong sama anak anak"

"gausah lahh, gak enak sama temen temen lo"

"gaenak apaan, gue udah dimobil. Otewe kesana sekarang"

Tut sambungan terputus shanna kembali menaruh ponselnya. Menunggu bitter, percuma saja dirinya melarang sikeras kepala itu.

***

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh lima menit, akhirnya bitter telah sampai didepan rumah minimalis itu. Cowok ber hoodie hitam itu berjalan sembari menentang satu pelastik hitam minimarket yang berisi makanan sehat.

Memutar knop pintu yang tidak dikunci, berjalan kepintu berwarna coklat. Bitter langsung disuguhkan pemandangan yang membuatnya tidak senang.

Gadis itu sering sekali sakit.

Melangkah pelan, mendekat kearah gadis yang sedang tertidur memunggunginya. Cowok itu membalikan tubuh ramping itu, shanna hanya membuka matanya sedikit tanpa berkata apapun kembali melanjutkan tidurnya.

Baiklah, gadis itu slalu membuat ulah.

Iya! Ulah!. Bikin bitterlove khawatir.

"shan?" panggilnya pelan.

Gadis itu malam bergumam tidak jelas, memeluk ujung lengan bitt yang sudah duduk disampingnya.

"makan dulu"

"nggaaa...,"

"nanti nambah sakit. Kerumah sakit aja yuk?"

"gamau...."

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang